Gubernur SDK Imbau Masyarakat Tak Panik Hadapi Dinamika Ekonomi Global

  • Bagikan
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka bersama putranya yang juga Anggota DPR RI, Zulfikar Suhardi.

MAKKAH, SULBAR EXPRESS – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka turut menyikapi dinamika ekonomi global yang terjadi beberapa hari belakangan. Masyarakat diimbau tetap tenang. Pemerintah Provinsi Sulbar meyakinkan bahwa kondisi daerah akan baik-baik saja.

Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif baru impor. Banyak negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia, terdampak. Lalu dibalas dengan kebijakan serupa oleh Raksasa Asia, Cina. Kondisi ini diprediksi akan berdampak pada laju ekonomi Indonesia.

Sejumlah pakar dan akademisi dalam negeri telah menyuarakan saran dan masukan menghadapi krisis global akibat perang dagang internasinal yang diyakini akan membawa dampak signifikan bagi Indonesia.

Salah satu imbasnya adalah ketidakpastian ekonomi. Terutama pada fluktuasi nilai tukar rupiah. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) punya keterbatasan dalam mengatasi ketidakpastian ekonomi. Lalu bagaimana para kepala daerah menyikapi dinamika global ini ?

Gubernur Sulbar, Suhardi Duka yang saat ini dalam perjalanan ibadah umrah turut memantau dan menyampaian agar masyarakat tidak terlalu meresahkan perang dagang dunia. Ketahanan pangan daerah saat ini masih terjaga dan dalam kondisi stabil.

“Tidak usah takut. Waktu krismon rakyat tetap sejahtera, karena rakyat tidak butuh dollar. Yang dia butuh rupiah. Dan yang penting adalah harga beras tetap kisaran Rp12-14 ribu, aman,” tutur Gubernur yang akrab disapa SDK dalam keterangannya dari Makkah, Minggu 6 April 2025.

Khusus untuk Sulawesi Barat, pemerintah provinsi dan seluruh kabupaten mesti terus kompak dan berkoordinasi dalam menjaga dan memperkuat ketahanan pangan untuk memastikan kebutuhan pokok rakyat serta perdagangan tetap terpenuhi.

Selain itu, Gubernur SDK mengutarakan bahwa saat ini daerah harus mampu menangkap peluang sesuai potensi masing-masing wilayah. “Putaran uang ada di petani. Dorong produksi kakao dan sawit sebagai komoditas ekspor untuk memperkuat ekonomi Indonesia di tengah harga yang lagi bagus. Dengan demikian petani juga bisa menikmati,” bebernya.

Terahir, sambung SDK, Pemprov Sulbar lakukan efisiensi terhadap penggunaan produk impor utamanya dari Amerika.

Kamis 3 April 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan daftar tarif dasar dan bea masuk pada banyak mitra dagang mereka. Memberikan tarif bervariasi kepada sejumlah negara. Indonesia menjadi negara ke delapan dengan tarif tertinggi, yaitu sebesar 32 persen. Kebijakan ini diterapkan bertahap. Tarif khusus untuk beberapa negara termasuk Indonesia diberlakukan Rabu 9 April 2025.

Merespons keputusan Trump, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kabinet melakukan perbaikan dan penghapusan regulasi yang menghambat. Sejumlah kementerian dan lembaga pun telah berkoordinasi menempuh sejumlah langkah strategis. termasuk melakukan negosiasi. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version