POLMAN, SULBAR EXPRESS – Dilanda krisis finansial, Klub sepak bola kebanggaan Kabupaten Polman, PS Sandeq, terancam batal berlaga di Liga 4 Nasional PSSI yang dijadwalkan kick-off pada 21 April 2025 di Yogyakarta.
PS Sandeq sejatinya berhak mewakili Sulbar usai menjuarai Liga 4 Regional Sulbar, mengalahkan PS Pasangkayu di partai final. Namun, kondisi keuangan yang tidak stabil menjadi penghalang bagi klub melangkah lebih jauh ke kancah nasional.
Ketua Askab PSSI Polman Irham membenarkan kondisi sulit yang dialami PS Sandeq. Ia menyebutkan, secara struktural klub sepakbola memang tidak berada di bawah tanggung jawab Askab maupun Asprov, namun dalam kondisi ideal, bantuan dari pemerintah daerah sangat diharapkan.
“Sebenarnya klub itu tidak ada hubungannya dengan Askab, Asprov, atau Pemda. Tapi kalau pemda punya kemampuan keuangan yang baik, tak ada salahnya membantu melalui KONI dan Askab,” ujarnya melalui telepon, Rabu 16 April 2025.
Irham menjelaskan, pihaknya sejak awal sudah mengingatkan soal risiko jika PS Sandeq lolos ke Liga 4 Nasional. Sebab konsekuensinya kalau lolos siapa yang akan membiayai. “Kami tidak bisa berbuat banyak karena pemda defisit, cari sponsor juga susah. Komplit lah masalahnya di Polman,” bebernya.
Meski begitu, Irham memastikan bahwa ketidakhadiran PS Sandeq di Liga 4 Nasional tidak akan memicu sanksi dari PSSI. “Tidak ada sanksi resmi. Paling hanya sanksi sosial saja. Beberapa klub dari provinsi lain juga mengalami hal yang sama karena alasan finansial,” jelasnya.
Menurut Irham, tugas pokok Askab PSSI Polman adalah mengatur program PSSI dari pusat, kemudian melakukan pelatihan wasit dan pelatih lokal. “Cuma kalau Askab punya dana lebih gak ada masalah membantu klub, seharusnya yang paling bertanggung jawab disini adalah Asprov, karena penyelenggaranya ini Asprov PSSI Sulbar,” ucapnya.
Di sisi lain, Sekum Asprov PSSI Sulbar Muhammad Jufri, juga membenarkan bahwa PS Sandeq sudah berupaya mencari dukungan dana, termasuk berkoordinasi dengan KONI Sulbar. Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama.
“KONI belum punya anggaran karena baru selesai ikut PON. Di Liga 3 kemarin saja kita masih ada utang ke panitia, bantuan sumbangan pribadi dari Ketua Asprov PSSI Sulbar, juga belum mencukupi,” pungkasnya.
“Manajemen PS Sandeq bahkan sudah dua kali datang ke rumah untuk meminta bantuan dana. Tapi anggaran di Asprov PSSI sendiri juga belum jelas,” tambahnya.
Sementara itu, PSSI telah merampungkan undian grup Liga 4 Nasional 2024/2025. Total 64 klub dibagi ke dalam 16 grup. PS Sandeq tergabung di Grup C bersama PS Bangka, Tri Brata Rafflesia FC, dan Cimahi United.
Namun, keikutsertaan PS Sandeq Polman masih menggantung, di tengah ketidakpastian dana yang belum juga kucur hingga sepekan jelang kick off berlangsung. (ali)