6.000 Pelanggan PDAM Wai Tipalayo Polman Diberhentikan Akibat Tunggakan

  • Bagikan
Direktur PDAM Wai Tipalayo Fadli didampingi Manajer Hubungan Langganan Safaruddin.

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Jumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wai Tipalayo Kabupaten Polman mengalami penurunan signifikan. Dari total 18.000 pelanggan, kini tersisa 12.000.

Penurunan ini terjadi setelah pihak PDAM melakukan pemutusan terhadap sekitar 6.000 pelanggan yang menunggak iuran berbulan-bulan.

Manajer Hubungan Langganan PDAM Wai Tipalayo Polman Safaruddin menjelaskan, kebijakan ini diambil sebagai langkah tegas terhadap pelanggan yang tidak memiliki itikad baik untuk membayar tagihan pemakaian air.

“Bila pelanggan menunggak sampai tiga bulan, kami putus total, kadang juga sampai lima bulan,” ujar Safaruddin saat ditemui di kantornya pekan lalu.

Dari 12.000 pelanggan aktif saat ini, sekira 1.000 pelanggan telah menggunakan sistem meteran token prabayar. Untuk dapat menggunakan sistem token, pelanggan harus membayar biaya pemasangan sebesar Rp 2,5 juta.

“Biaya pasang baru untuk pelanggan meteran token kami kenakan Rp 2,5 juta. Pelanggan token hampir 1.000 dari 12.000 yang aktif,” beber Safaruddin.

Safaruddin menjelaskan masalah distribusi air yang sering tidak mengalir ke rumah pelanggan. Menurutnya, hal ini dipicu oleh kebocoran pada jaringan pipa serta faktor cuaca yang memengaruhi produksi air baku.

“Saat musim kemarau, ada beberapa titik kehabisan air baku, seperti di Kecamatan Campalagian dan Binuang. Di Binuang, air bisa tidak mengalir dua sampai tiga bulan. Bahkan di Kecamatan Tinambung kemarin, kami sempat tidak produksi air selama tiga tahun karena kerusakan di intake pipa jaringan distribusi air baku,” paparnya. (ali)

  • Bagikan