POLMAN, SULBAR EXPRESS – Ratusan unit kacamata tiga dimensi Virtual Reality (VR) hasil pengadaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) tahun 2024 hingga kini belum juga dibagikan ke sekolah-sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP).
Disdikbud Polman berdalih bahwa penyedia barang PT Rinjani Perkasa belum dibayar. Akibatnya, perangkat pembelajaran berbasis teknologi ini menumpuk di kantor Disdikbud Polman.
Menurut Analis Kebijakan Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Disdikbud Polman, Ahmad Mutakabbir, pengadaan VR bertujuan menunjang proses pembelajaran berbasis teknologi bagi siswa. Namun, pendistribusian ke sekolah tertunda lantaran kendala pembayaran.
“Belum dibagikan karena penyedia barang belum dibayar sepeser pun. Tidak ada dana. Padahal ini untuk pembelajaran berbasis VR tiga dimensi,” ujar Ahmda di ruang kerjanya Selasa 20 Mei 2025.
Jumlahnya mencapai 140 unit kacamata VR dengan harga per unit sebesar Rp 388 ribu. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 54 juta. Namun hingga kini, seluruh unit kacamata VR ini masih tersimpan di gudang. “Pengadaan serupa tidak hanya dilakukan oleh bidang Sarpras, tetapi juga Bidang Pengembangan Mutu,” imbuh Ahmad.
Kepala Seksi Pengembangan Mutu dan Pengajaran Disdikbud Polman Rusdi, membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan kacamata VR ini diperuntukkan bagi pelatihan para guru SD dan SMP. Namun, hingga kini belum ada satu pun unit yang disalurkan ke sekolah.
“Ini untuk pelatihan guru, tapi barangnya belum sampai ke sekolah. Penyedianya sama seperti di bidang Sarpras. Kami mohon jika ada yang mengatasnamakan dinas terkait kacamata ini, silakan konfirmasi langsung ke dinas,” papar Rusdi.
Sementara itu, Kepala SDN 023 Dara Kecamatan Anreapi, Yusuf A Palontjongi, mengaku sempat didatangi pihak yang mengaku ingin menyewakan penggunaan kacamata VR di sekolahnya untuk memutar film tiga dimensi.
Namun permintaan tersebut langsung ditolak karena pihak tersebut meminta bayaran dari siswa. “Mereka minta bayaran ke siswa, jadi langsung saya tolak,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk SD tahun 2024 Disdikbud Polman mencapai Rp 2,7 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Sementara untuk jenjang SMP, total anggaran pengadaan TIK sebesar Rp 1,4 miliar, juga bersumber dari DAU. Selain itu, terdapat pengadaan TIK SD tahun 2024 dengan nilai Rp 1,7 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). (ali/*)