SULBAR EXPRESS – Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi tingkat pengangguran (unemployment rate) di Indonesia bakal mencapai 5 persen pada 2025, atau naik dari angka tahun lalu sebesar 4,9 persen.
World Economic Outlook Edisi April 2025, melansir bahwa tingkat pengangguran versi IMF tersebut merupakan persentase angkatan kerja yang menganggur ataupun masih mencari pekerjaan.
Pemerintah meresponnya sebagai masukan untuk terus proaktif mencari solusi yang relevan dan berkelanjutan.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli mengatakan siap menjawab tantangan terkait potensi peningkatan pengangguran di Indonesia melalui program dan kinerja dengan serius. “Kita jawab tantangan itu dengan kerja serius kita nanti,” kata Menaker, dikutip dari Antara, Kamis.
“Kita lakukan sekarang adalah kita harus proaktif untuk mengorkestrasi setiap kementerian teknis, kemudian peluang-peluang lowongan pekerjaan itu di mana. Dan ini terus kita bahas dalam lingkup rapat koordinasi lintas kementerian,” kata dia lagi.
Ia juga menyoroti bagaimana program-program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), bisa membuka penciptaan lapangan kerja yang masif.
Selain itu, Yassierli melihat Satuan Kerja Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) diharapkan bisa turut membantu mengatasi persoalan ini ke depannya.
“Satgas PHK, kemarin kita masih finalisasi di Mensesneg. Kita tunggu saja. Selain itu, sebenarnya beberapa fungsi dari satgas itu sudah berjalan juga. Kita mengembangkan early warning system untuk mana, sih, sektor-sektor yang berisiko PHK. Kita membangun koordinasi dengan dinas,” ujarnya. (ant/*)