Pemprov Sulbar Jamin Program 1.000 Beasiswa Transparan, Publik Jangan Risau

  • Bagikan
Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulbar Arianto AP.

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Pemprov Sulbar menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan dan memperkuat program strategis Sulbar Cerdas, khususnya pemberian 1.000 beasiswa pendidikan tinggi setiap tahunnya. Mulai dari jenjang diploma hingga doktoral.

Program tersebut kimi tengah diproses secara terbuka dan transparan melalui sistem online yang mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 10 tahun 2024 tentang Pemberian Beasiswa.

Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulbar Arianto AP menyampaikan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari kebijakan yang dirintis sejak masa Penjabat Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakhrullah, dan kini menjadi bagian integral dari visi-misi Gubernur dan Wagub Sulbat Suhardi Duka (SDK) dan Mayjen (Purn) Salim S. Mengga (JSM).

“Ini bukan sekadar janji politik. Ini adalah amanah visi pembangunan Sulbar. Dan kami pastikan pelaksanaannya berjalan secara akuntabel dan inklusif,” ujar Arianto, Selasa 10 Juni 2025.

Di sisi lain, publik mempertanyakan apakah target 1.000 beasiswa realistis, mengingat saat ini kuota yang dapat dipenuhi baru mencapai 366 penerima, sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang tersedia.

Menjawab kekhawatiran itu, Arianto menjelaskan bahwa kuota tersebut masih bisa bertambah melalui dua mekanisme:l. Pertama, efisiensi dari selisih UKT yang dibayarkan ke kampus. Kedua, penambahan anggaran dalam APBD Perubahan 2025, yang sedang dalam pembahasan.

“Kami sengaja mencantumkan angka kuota agar publik mendapatkan informasi apa adanya. Bukan berarti 1.000 itu mustahil, tapi kita ingin jujur pada kondisi keuangan saat ini dan tetap membuka peluang untuk ditingkatkan,” tambahnya.

Sebagai jawaban atas keresahan publik, Pemprov Sulbar juga menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran, verifikasi, hingga pengumuman penerima akan dilakukan secara digital dan berbasis sistem informasi daring. Semua itu dilakukan untuk menghindari praktik titipan dan intervensi nonteknis.

Langkah ini menegaskan pemerintahan SDK-JSM tidak sekadar melanjutkan warisan program, tetapi juga memperbaikinya agar lebih profesional dan akuntabel.

Publik pun diminta aktif memantau proses, dan menggunakan kanal pengaduan resmi jika menemukan indikasi ketidakberesan. Dengan pengelolaan yang terbuka dan dukungan dari semua pihak, program Sulbar Cerdas diharapkan bisa berjalan efektif, nyata menuju Sulbar Maju dan Mandiri. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version