HANI 2025: Remaja Sehat Jiwa, Sekolah Tangguh Anti-NAPZA

  • Bagikan

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2025, mahasiswa Praktik Lapangan KOMKELGER Institut Hasan Sulur (IHS) Sulbar bersama Yayasan Mandar Indonesia BNN Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Polman menggelar kegiatan edukatif dan reflektif di Desa Katumbangan, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman.

Tema yang diusung “Remaja Sehat Jiwa, Sekolah Tangguh Anti-NAPZA”. Acara ini dirancang untuk memperkuat daya tahan psikososial remaja melalui edukasi kesehatan jiwa dan deteksi dini risiko penyalahgunaan zat. Tidak hanya melibatkan siswa SMP, namun uga menyasar masyarakat luas melalui sesi malam renungan di Balai Desa Katumbangan.

Fredy Akbar K., S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Dosen Keperawatan Jiwa IHS Sulbar, menyebut peringatan HANI tahun ini ingin meninggalkan pesan yang lebih dalam, tidak sekadar seremoni tahunan.

“Kami ingin menghadirkan ruang yang jujur bagi remaja untuk bicara, didengar, dan dikenali potensi serta risikonya. Narkoba tidak selalu masuk lewat pemberontakan, kadang datang lewat kesepian dan tekanan jiwa,” ujar Fredy dalam rilisnya, Jumat 20 Juni 2025.

Kegiatan yang akan berlangsung pada 21 Juni 2025 ini mencakup penyuluhan oleh dokter spesialis jiwa, pelaksanaan skrining kesehatan mental menggunakan instrumen SDQ, serta skrining risiko penyalahgunaan NAPZA menggunakan ASSIST. Proses ini akan didampingi oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Katumbangan, Massenga, dan Campalagian, serta tim dari BNN Kabupaten Polman.

Pada malam harinya, akan digelar Malam Renungan di Balai Desa Katumbangan sebagai penutup rangkaian kegiatan. Dalam suasana simbolis peserta diajak menyalakan lilin sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga kesehatan jiwa dan menjauhi narkoba.

Kegiatan ini juga menjadi ruang reflektif bagi masyarakat untuk merenungkan bahwa ketahanan terhadap narkoba dimulai dari kesadaran jiwa yang sehat.

Dukungan dari berbagai elemen dinas kesehatan, BNNK, pemerintah desa, sekolah, hingga komunitas mahasiswa membuktikan bahwa upaya pencegahan narkoba harus dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan.

“Ini bukan akhir, ini awal. Kami berharap dari Desa Katumbangan bisa menjadi model kampung sehat jiwa dan bersinar bersih narkoba. Karena jiwa yang sehat, adalah benteng pertama melawan NAPZA,” tutup Fredy. (*)

  • Bagikan