POLMAN, SULBAR EXPRESS — Puluhan massa korban dugaan penipuan investasi oknum karyawan BRI Life menggelar aksi demonstrasi di dua titik di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), aksi dimulai dari kantor DPRD Polman, kemudian dilanjutkan ke Kantor Cabang BRI Polman, Kamis 19 Juni 2025.
Di Gedung DPRD Polman, massa aksi disambut oleh Wakil Ketua II DPRD PolmannAmiruddin. Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang aspirasi DPRD, para korban menyampaikan tuntutan agar wakil rakyat ikut mendorong pengusutan tuntas kasus investasi bodong tersebut.
Menanggapi hal itu, Amiruddin menyatakan pihaknya akan segera menyurati Otoritas Jasa Keuangan (OJK). sesuai kesepakatan bersama pada Rapat Dengar Pendapat(RDP) sebelumnya dengan para korban.
“Saya selaku unsur pimpinan DPRD, hari ini akan menyurati lembaga OJK terkait persoalan kasus BRI Life ini,” tegas Amiruddin di hadapan para korban.
Setelah dari DPRD, massa melanjutkan aksinya ke Kantor BRI Cabang Polman. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan kecaman terhadap BRI Life dan BRI Polman. Aksi diwarnai dengan pembakaran ban bekas dan orasi bergantian menggunakan pengeras suara.
Ketegangan sempat meningkat saat massa mencoba memaksa masuk ke dalam kantor BRI, hal itu dipicu karena tak ada perwakilan manajemen BRI yang menemui mereka di luar.
Situasi tersebut membuat sejumlah nasabah BRI yang sedang berada di dalam kantor panik. Mereka mengintip dari balik kaca jendela, sementara pihak keamanan bank kemudian sigap mengarahkan nasabah keluar melalui pintu samping guna menghindari kericuhan.
Petugas kepolisian dari Polres Polman yang mengawal jalannya aksi meminta massa untuk tidak merusak fasilitas kantor.
Tak lama kemudian, Wakil Pimpinan BRI Polman Arham, keluar menemui massa. Ia menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan di Polres Polman.
“Tim BRI Life saat ini sedang berada di Mamuju, tapi saya siap membantu mencari jalan keluar kasus ini,” ujarnya.
Arham menekankan pentingnya menangkap oknum karyawan BRI Life bernama Nella, sebab diduga menjadi aktor utama dalam kasus penipuan tersebut.
“Nella harus ditemukan. Kita ingin tahu alasan dia melakukan ini dan siapa saja yang terlibat. Kami juga masih menyelidiki secara internal apakah ada keterlibatan karyawan BRI lainnya,” tambah Arham.
Setelah menggelar unjuk rasa di kantor BRI, massa kemudian bergerak ke Mapolres Polman. Di sana mereka diterima langsung oleh Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi. Ia kemudian menggelar pertemuan tertutup dengan para korban dan pendamping hukum mereka.
Wartawan serta aparat Intel TNI dari Kodim 1402/Polman yang hadir saat itu diminta meninggalkan ruangan karena pertemuan bersifat khusus.
“Kasus ini sudah naik tahap penyidikan dan sementara kami dalami,” tegas AKP Budi Adi.
Aksi demonstrasi ini mencerminkan kekecewaan mendalam para korban terhadap lambannya penanganan kasus dugaan penipuan investasi yang telah menyebabkan kerugian miliaran rupiah. Mereka berharap agar pihak kepolisian, DPRD, dan otoritas terkait segera menuntaskan kasus ini dan menangkap pelaku utama serta pihak-pihak yang terlibat. (ali/*)