POLMAN, SULBAR EXPRESS – Pemkab Polewali Mandar (Polman), Sulbar, menjalin sinergi bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melalui program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode II Tahun 2025. Kegiatan ini diperkenalkan di Lantai II Kantor Bupati Polman, Rabu 2 Juli 2025.
Sebanyak dua kelompok mahasiswa UGM yang tergabung dalam grup “Arung Campalagian” akan menjalankan program KKN di dua desa, yakni Desa Katumbangan dan Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian.
Mereka akan mengusung program kolaboratif bertajuk Transformasi Agro-Tourism dan Ketahanan Pangan Lokal, menerapkan sistem penempatan satu atap untuk memperkuat sinergi antar tim dan mempermudah koordinasi di lapangan.
Bupati Polman Samsul Mahmud menyampaikan apresiasi atas kolaborasi tersebut. Ia menyebut kehadiran mahasiswa UGM sebagai energi baru dan harapan bagi masyarakat setempat.
“Satu kesyukuran, kehadiran UGM memberikan semangat dan harapan masyarakat daerah ini. SDM yang dimiliki UGM bisa beradaptasi dengan wilayah ini dan melihat potensi sumber daya alam Polman,” ujarnya.
Samsul juga berharap kehadiran mahasiswa KKN UGM dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi dalam upaya menurunkan angka stunting. “Kemudian mengedukasi warga tentang pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan keluarga,” imbuhnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Dosen Pendamping UGM Prof. Dr. Ali Agus, yang juga merupakan tenaga ahli di Kementerian Pertanian RI. Dalam pemaparannya, ia menyatakan bahwa lokasi KKN kali ini mendukung program prioritas nasional, khususnya dalam sektor pertanian dan hilirisasi komoditas unggulan.
“Polewali Mandar punya potensi besar pada komoditas seperti kelapa dalam, kakao, dan pisang. Ini harus digerakkan menuju hilirisasi agar memiliki nilai tambah. Selain itu, penting untuk mengembangkan produksi pangan lestari dan melibatkan anak muda lokal dalam pengelolaan alat mesin pertanian,” terang Prof. Ali.
Selama 50 hari, mahasiswa KKN UGM akan hidup berdampingan dengan masyarakat dan melaksanakan berbagai program berbasis riset dan pemberdayaan. Kegiatan tersebut meliputi edukasi gizi, pengelolaan lahan pangan keluarga, hingga promosi wisata agro terpadu.
“Semua diarahkan untuk mendorong Polewali Mandar menuju daerah swasembada pangan yang berdaya saing,” pungkasnya. (ali)