MAMUJU, SULBAR EXPRESS — Dalam upaya memperkuat identitas kedaerahan serta meneguhkan kembali warisan budaya lokal, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Meretas Jalan Pengusulan Calon Pahlawan Nasional dan Penguatan Muatan Lokal”, di Aula Rumah Jabatan Bupati, Kamis 17 Juli 2025.
FGD ini menjadi langkah konkret Pemkab Polman dalam mengusulkan tokoh tanah Mandar, I Callo Ammana I Wewang, sebagai calon Pahlawan Nasional.
Sosok yang dikenal sebagai Mara’dia Topole di Walitung pada masa Kerajaan Balanipa ini dinilai memiliki kontribusi besar dalam sejarah perjuangan daerah dalam menentang kolonialisme.
Selain membahas pengusulan pahlawan, FGD ini juga menekankan pentingnya pelestarian bahasa Mandar yang kini terancam punah. Sejalan dengan visi-misi Bupati Polman Samsul Mahmud, kegiatan ini bertujuan memperkuat muatan lokal dan mendorong lahirnya Peraturan Bupati (Perbup) tentang Bahasa Mandar sebagai mata pelajaran kurikulum lokal.
Diskusi FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, di antaranya Prof. Mukhlis Paeni, Ketua Dewan Pakar Memori Kolektif Bangsa Arsip Nasional RI, Dr. Suriadi Mappangara, Sastrawan dan Peneliti Kebudayaan serta Dr. Amrullah Amir, Sejarawan dan Peneliti dari Universitas Gadjah Mada.
Selain itu, turut hadir pula peneliti dan sejarawan lokal Muhklis Hannan dan Suaib Hannan, serta moderator diskusi Dr. Aco Musaddad, yang juga menjabat Kadis Kominfo SP Polman dan bertindak sebagai notulen, Sri Musdikawati.
Dalam FGD ini, Prof. Mukhlis Paeni menegaskan pentingnya menjaga ingatan kolektif bangsa terhadap sejarah perjuangan lokal.
“Sudah saatnya kita memperjuangkan Ammana Wewang sebagai tokoh nasional. Ini bagian dari keadilan kultural bagi Mandar dan Sulawesi Barat,” tegasnya.
Dia juga menyoroti minimnya tokoh asal Sulawesi Barat yang masuk daftar pahlawan nasional. Untuk itu, ia mendorong pembentukan segera TP2GD (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah). “Sebagai syarat awal pengusulan ke pemerintah pusat,” imbuhnya.
Wakil Bupati Polman, Andi Nursami Masdar, menyatakan dukungan penuh atas usulan ini. sebab kata dia, hanya Hj Andi Depu yang menjadi pahlawan nasional dari Polman.
“Saatnya kita tambahkan nama Ammana Wewang. Saya minta minggu ini juga sudah bisa diusulkan ke Bupati dan terbentuk tim TP2GD,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari keluarga besar Ammana Wewang, salah satunya Andi Hisbullah Mastar, Plt Kadis Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Polman.
“Kami sudah melaksanakan haul Ammana Wewang, dan memindahkan makam beliau ke Talolo. Jika diusulkan sebagai pahlawan, ini bukan hanya penghargaan sejarah, tetapi juga bisa meningkatkan sektor pariwisata lokal,” tuturnya.
FGD tersebut menyepakati sejumlah poin penting, diantaranya mendorong lahirnya Peraturan Bupati tentang muatan lokal Bahasa Mandar.
Kemudian pembentukan TP2GD untuk menggodok dokumen pengusulan Ammana Wewang sebagai Pahlawan Nasional serta menghimpun dukungan lintas generasi untuk menjaga eksistensi nilai-nilai budaya dan sejarah Mandar. (*)