20 Buku; 20 Menit; 20 Gagasan

  • Bagikan

Oleh: Adi Arwan Alimin
(Penulis/Akademisi IHS Sulbar)

DI era yang rimbun notifikasi dan arus informasi instan, membaca buku seringkali kalah dengan gawai. Waktu terasa berlalu cepat dan habis tanpa sempat meresapi satu paragraf pun dari buku favorit. Ini fenomena yang merubung semua orang.

Pada catatan ini penulis ingin menyodorkan cara sederhana untuk merebut kembali kendali pikiran kita. Konsepnya begini, “20 Buku 20 Menit 20 Ide” sebagai jawabannya. Ini tentu sebuah revolusi kecil bagi siapa saja yang ingin kembali membuka pintu menuju dunia gagasan besar.

20 Menit dapat kita jadikan sebagai momentum kecil yang mengubah arah dan panduan hidup di era digital native ini. Coba bayangkan hanya dengan meluangkan 20 menit sehari, pembaca sudah menanam benih ide yang dapat mengubah perspektif. Dalam 20 menit, kita bukan hanya membaca kata-kata, tetapi menyalakan percikan refleksi.

Riset literasi menunjukkan, membaca selama 20 menit per hari setara dengan mengonsumsi ribuan kata berkualitas setiap bulan. Dalam satu tahun, waktu sesingkat itu bisa menjadi pondasi untuk menamatkan beberapa buku, ini jelas akan jauh lebih produktif dibandingkan menatap layar tanpa arah. Membaca 20 menit per hari bisa berdampak besar (bacapibo.com, 2024).

Dua puluh buku adalah simbol keragaman perspektif. Penulis memilih 20 Buku untuk menyesuaikan ide Gubernur Sulbar Dr. Suhardi Duka yang mendorong kebijakan ini sebagai syarat ketulusan bagi siswa SMA/SMK di Sulawesi Barat. Gagasan yang perlu digas tetapi tidak perlu tergesa-gesa.

Oya, setiap buku ibarat percakapan dengan seorang guru baru, yang membuka pintu pada dunia yang mungkin tak pernah kita jelajahi. Dari 20 buku, pembaca akan menemukan ide-ide yang saling melengkapi, dari seni berpikir kritis, nilai-nilai moral, hingga strategi hidup yang lebih bermakna. Ini bukan tentang berapa banyak buku yang “ditaklukkan,” tetapi seberapa dalam pembaca membiarkan buku-buku itu membentuk cara kita melihat dunia.

Sementara 20 Ide merupakan modal reflektif bagi kecakapan intelektual masa depan generasi muda kita. Pada setiap buku maksud penulis, minimal memberikan satu ide kuat, ide yang bisa dibawa anak-anak SMA/SMK ke ruang belajar, guru juga siapapun ke meja kerja, ke percakapan sehari-hari, bahkan ke keputusan besar dalam hidup.

20 ide dari 20 buku bisa menjadi peta mental untuk menciptakan solusi kreatif, membangun usaha, atau memperkaya jiwa. Lebih dari sekadar pengetahuan, ini adalah alat transformasi pribadi. Dari 20 buku lapis-lapis gagasan akan seperti irisan tipis percakapan sekaligus pertengkaran pikiran yang memandu.

Konsep ini dapat kita dimulai dari skala pribadi, namun dampaknya dapat menjadi budaya literasi kolektif. Bayangkan jika anak-anak SMA/SMK, remaja, hingga orang dewasa di rumah, sekolah, dan komunitas meluangkan 20 menit sehari untuk membaca. Kebiasaan ini tidak hanya akan menumbuhkan kebiasaan, tetapi mencetak generasi pembelajar yang berpikir kritis, berempati, dan kreatif.

Kemajuan teknologi yang makin berkembang adalah tantangan sekaligus peluang. Kini, e-book, audiobook, atau ringkasan buku digital dapat menjadi jembatan bagi siapa saja yang sulit membawa buku fisik. Tetapi momen 20 menit membaca bisa dilakukan sambil menunggu transportasi umum atau di sela jam kerja. Dengan niat yang terarah, teknologi justru memperkuat gerakan literasi ini. Jadi mengenai niat baik setiap orang.

Penulis ingin mengatakan kekuatan konsep ini bukan hanya pada membaca, tetapi pada refleksi. Mencatat ide penting dari setiap buku meski hanya satu kalimat akan membuat seseorang mengubahnya sebagai pertanyaan baru. Bahwa bagaimana ide ini relevan dengan hidupnya. Tindakan sekecil yang bisa mereka lakukan dari ide tersebut. Membaca bukanlah sekadar aktivitas pasif, tetapi tindakan sadar yan bertumbuh.

Setelah membaca esai pendek ini, cobalah satu langkah kecil. Pilih satu buku yang sudah lama menunggu di rak, atur timer 20 menit, dan bacalah dengan penuh kesadaran. Perbedaannya akan seperti serbuan kesadaran setelah tidak membaca satu minggu. (*)

  • Bagikan