MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Pencarian terhadap dua dari tiga pekerja proyek pengecatan Jembatan Tarailu di Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Senin 28 Juli 2025, yang terjatuh ke sungai masih dicari.
Mereka terjatuh saat bambu yang digunakan sebagai pijakan tiba-tiba ambruk. Diketahui, kedua korban merupakan pekerja PT. Surya Mandiri Perdana.
Tim rescue telah berupaya menyisir area sekitar jatuhnya korban menggunakan satu unit rubber boat, hingga alat canggih aqua eye milik Basarnas Mamuju turut digunakan untuk mendeteksi objek di bawah permukaan air. Namun, korban tak kunjung ditemukan hingga saat ini.
Sebelumnya laporan masuk ke Basarnas Mamuju ada lima pekerja yang terjatuh ke sungai dari informsi anggota Polsek Sampaga atas nama Edy dihubungi via telepon. Namun setelah dikroscek di lapangan, jumlah korban ada tiga orang. Salah seorang pekerja berhasil diselamatkan masyarakat sekitar atas nama Fikri, sementara kedua korban dinyatakan hilang usai terjatuh ke sungai.
Kedua korban yang belum ditemukan yakni Sapri (21 tahun) dan Angga (22 tahun). Insiden ini murni kecelakaan kerja setelah dikonfirmasi dari pihak kepolisian setempat.
Pencarian awal terhadap korban dibantu unsur potensi SAR diantaranya kodim 1418/Mamuju, Polsek Sampaga, BPBD Mateng, BPBD Mamuju, Tagana Mateng, BWS Mamuju, serta warga setempat.
Pukul 13.10 Wita, lencarian terhadap korban dilakukan Tim SAR Gabungan dengan menyisir area sungai dengan radius 2 Km dari lokasi kejadian. Pada pukul 16.00 Wita, operator drone Basarnas Mamuju menerbangkan drone thermal untuk memaksimalkan pencarian via udara.
Karena sudah petang, Tim SAR Gabungan menghentikan pencarian sementara terhadap korban dengan hasil nihil hingga pukul 18.00 Wita. Selanjutnya operasi SAR pencarian korban akan dilanjutkan malam hari dengan memaksimalkan drone thermal.
“Pencarian masih akan kami lanjutkan malam dengan memaksimalkan tekhnologi drone thermal,” kata Aswandi selaku Kasubsi Operasi Basarnas Mamuju
Sekedar informasi, teknologi drone thermal dapat membantu dalam pencarian korban hilang di area yang luas atau sulit dijangkau. Kemampuan drone dapat mendeteksi panas tubuh manusia atau hewan, membantu dalam menemukan korban hilang. (*)