Wagub Sulbar Apresiasi Peran Aktif Generasi Muda dalam Pelestarian Pusaka Mandar

  • Bagikan
Wagub Sulbar, Mayjend (purn) TNI Salim S. Mengga bersama Komunitas Pusaka Mandar Saloghang.

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S. Mengga mengapresiasi peran aktif para milenial dalam menjaga kekayaan budaya daerah, termasuk keris dan badik.

Ia pun mendorong generasi muda semakin mengenal dan mencintai budaya sendiri. Seperti dilakukan Komunitas Pusaka Mandar Saloghang yang turut serta dalam Festival Keris dan Badik Kamardikan di Taman Budaya dan Museum Sulbar Buttu Ciping, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.

Komunitas Pusaka Mandar Saloghang sendiri digawangi para pemuda asal Majene yang telah lama berkecimpung dalam dunia pusaka, khususnya pusaka Mandar dan Sulawesi.

“Kita ingin bagaimana benda pusaka daerah bisa dikenal oleh anak-anak muda juga, sehingga dapat ikut serta menjaga kekayaan daerah yang ada,” ungkap Ketua Komunitas Pusaka Mandar Saloghang, Maming Saloghang.

Festival ini adalah agenda yang kesekian kalinya diikuti oleh Komunitas Pusaka Mandar Saloghang yang juga telah sering mengikuti pameran di luar daerah, seperti Luwu, Bone, Gowa, dan Makassar.

Maming berharap dapat ikut serta memperkenalkan dan sharing informasi tentang kekayaan budaya Mandar, terutama pusaka-pusaka daerah yang mulai tergerus oleh perkembangan teknologi.

“Pusaka memiliki nilai filosofis dan menjadi salah satu warisan budaya kita. Olehnya, kami juga mengajak untuk bersama-sama menjaga warisan budaya yang kita miliki,” imbuh mahasiswa Unsulbar Majene, itu.

Festival Keris dan Badik Mahardikan berlangsung Jumat hingga Minggu, 1-3 Agustus 2025 di Taman Budaya dan Museum Sulbar Buttu Ciping, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wagub Sulbar dan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah, menampilkan berbagai koleksi keris dan badik dengan berbagai motif.

Salim S. Mengga juga menyampaikan apresiasi kepada para peserta, pengrajin, dan komunitas pencinta keris dan badik yang terus menjaga eksistensi budaya lokal.

Selain festival keris dan badik, acara ini juga dimeriahkan pameran UMKM lokal, pameran batu ngalo, serta panggung seni dan budaya yang menampilkan berbagai pertunjukan tradisional. (*)

  • Bagikan