Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa dan Tukang Bentor Unjuk Rasa

  • Bagikan

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Ratusan massa gabungan organisasi mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di depan SPBU Takatidung dan Gedung DPRD Polman, massa gabungan ini mengatasnamakan diri sebagai Serikat Mahasiswa dan Rakyat (Semarak), Jumat 9 September 2022.

Massa aksi membawa duplikat keranda mayat dan spanduk bernada protes sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan kenaikan harga BBM. Seain itu puluhan tukang becak motor (Bentor) juga ikut bergabung menyuarakan curahan hatinya atas dampak kenaikan harga BBM.

Puluhan tukang bentor ini memarkir bentornya secara berderet di depan gedung DPRD Polman, kemudian ikut bergabung bersama demonstran lainnya menuntut pemerintah menurunkan harga BBM.

Pembina Komunitas Bentor Polman Muhammad Fadli mengatakan, pasca kenaikan harga BBM, para tukang bentor kebingungan menaikkan tarif sewa bentor karena belum ada penyesuaian resmi dari organda terhadap tarif sewa bentor.

“Kami bingung karena BBM dadakan naik, kami juga bingung naikkan sewa  jangan sampai pelanggan protes,” jelasnya, saat ditemui di lokasi unjuk rasa.

Menurut dia, naiknya harga BBM sangat mengurangi penghasilan tukang bentor, sebelum BBM naik penghasilan tukang bentor bisa mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per hari, Namun kini penghasilan menurun drastis dibawah Rp.100 ribu per hari.

“Kalau cuma dapat dibawah Rp.50 ribu, mana cukup, mana lagi kita harus mengisi BBM,” beber Fadli.

Fadli berharap pemerintah pusat khususnya, Presiden Jokowi, MPR, DPR dan semua yang terlibat atas kenaikan BBM ini memberi solusi atas penderitaan yang dialami tukang bentor sebagai tulang punggung keluarga.

“Pak Presiden, MPR dan DPR tolong kasih solusi, mudah-mudahan kami tukang bentor bisa disejahterakan,” harapnya.

Wakil Ketua I DPRD Polman Amiruddin bersama dua Anggota DPRD lainnya Rusnaedi dan Abdul Muin keluar menemui massa aksi,  Namun mereka tak mampu berbuat banyak, pengunjuk rasa kecewa lantaran Ketua DPRD Polman Jupri Mahmud tidak berkantor karena sedang berada di luar kota.

” Harusnya Ketua DPRD Polman hadir di tengah-tengah kita hari ini, karena surat sudah kami kirimkan dua hari sebelum kami kesini,” ujar salah satu orator pada aksi unjuk rasa tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Polman Amiruddin menjelaskan, surat persetujuan penolakan kenaikan harga BBM yang ditandatangani DPRD Polman telah dikirim ke pusat melalui sekretariat dewan.

“Kami sudah kirim suratnya yang kemarin, tapi surat mereka hari ini kita belum tahu apa isinya,” tuturnya. (ali)

  • Bagikan