Demonstrasi Marak, Mas Yanto Dulang Rupiah

  • Bagikan
Mas Yanto dan sound system miliknya yang sering disewa para pendemo di Kabupaten Polman. -- foto: ahmad gazali --

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Belakangan ini, maraknya aksi demonstrasi di Kabupaten Polman, Sulbar. Situasi itu rupanya membawa berkah bagi Suyanto (48). Ia menyewakan sound system bagi pendemo.

Pria yang akrab disapa Mas Yanto ini membanderol tarif sewa sound system miliknya Rp 250 ribu sekali pakai. Walhasil, penghasilan dikantonginya menebal dari hari-hari biasanya. Sebulan omset bersihnya mencapai Rp 1 juta lebih.

“Sejak maraknya aksi demontrasi tiga tahun lalu, sudah banyak kali disewa pendemo. Bahkan pernah disewa pendemo yang cuma dua orang,” jelasnya, saat ditemui disela-sela aksi demontrasi mahasiswa di depan Kantor Bupati Polman, Senin 26 September 2022.

Mas Yanto menjalankan, usahanya bermodalkan dua unit sound system dan satu unit sepeda motor butut keluaran tahun 2009. Penyewanya cukup berkomunikasi melalui telepon lalu tawar menawar tarif. Jika disepakati, Mas Yanto membonceng soundnya ke lokasi demo.

“Kadang juga disewa untuk hajatan keluarga bahkan acara kampamye kepala desa. Tapi lebih banyak disewa pendemo,” terangnya.

Mendulang rupiah dari para demonstran dirasakan betul ayah dua anak ini. Dari usahanya tersebut ia mampu menghidupi biaya sehari-hari keluarganya, Sebab usaha bengkel kecil-kecilannya kerap ia tutup jika ada orderan sewa sound.

“Anak saya dua dari dua istri. Tapi istri yang pertama udah pisah, anak saya yang pertama sudah kuliah di Universitas Muhammadiyah Parepare,” bebernya.

Pria kelahiran Kecamatan Wonomulyo, Polman, ini membeli sound system Rp 3 juta sejak 13 tahun lalu. Inisiatifnya beli sound system karena ia menyukai musik. Namun seiring berjalannya waktu, mulai ada yang menyewa soundnya, hingga ia membuat usaha sewa sound system.

“Kalau tetangga atau langganan yang sewa kita kasih diskon, apalagi biaya operasional cuma BBM sepeda motor sama rokok,” tuturnya.

Mas Yanto berharap ada bantuan modal untuk usaha yang sedang ditekuninya. Sebab ia ingin memodifikasi motornya mendafi becak motor(bentor) agar dapat memuat genset.

“Tak dapat dipungkiri kalau gak ada listrik di lokasi penyewa, pasti kita butuh genset,” tandasnya. (ali)

  • Bagikan