Ardiansyah Pantau Titik Permasalahan Dampak Bencana

  • Bagikan
Ardiansyah

MAJENE, SULBAR EXPRESS – Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Ardiansyah memaparkan sejumlah agenda kepada para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jajaran Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Majene.

Sejumlah agenda ini, diantaranya situasi penyelesaian akhir tahun anggaran, kondisi faktual daerah banjir dan bencana alam lainnya dan persoalan regulasi dari Pemerintah Pusat serta kedisiplinan pegawai.

“Kita akan ke sejumlah titik bencana banjir di Majene dengan membawa bantuan, sehingga setiap OPD mengumpulkan pakaian layak untuk para korban saat ini,” pinta Ardiansyah pada kegiatan Coffee Morning lingkup Pemkab Majene di ruang Pola Kantor Bupati Majene, Senin 21 November.

Dituturkan, setiap Oktober hingga awal tahun selalu terjadi bencana alam, baik bencana banjir maupun longsor. “Saya turun ke lapangan memantau dan mencari sumber masalah, mengamati sumber air dari abaga kemudian ke titik sungai di Pallarangan, hingga ke Sungai Saleppa,” akunya.

Ia menjelaskan, air Pallarangan sangat keruh berwana coklat namun tidak terdapat sampah, sementara di Baruga, Copala hingga ke pasar Sentral dan Saleppa banyak sampah yang ikut hanyut.

“Ini sangat menghawatirkan, masalahnya ciri ciri kerusakan hutan saat hujan, maka air akan keruh lalu saat kemarau tidak ada air atau kering. Masa kita akan begini terus, setiap akhir tahun kita akan kena bencana,” ujarnya.

Ia menyarankan, selain upaya mengedukasi masyarakat agar disiplin dalam membuang sampah, upaya pencegahan mulai dari reboisasi dan pengerukan sedimentasi pada drainase dan saluran air juga harus dilakukan.

“Termasuk mengantisipasi penyusunan titik evakuasi bagi para korban, kita yang harus mengatur alam, itu juga di lingkungan Lembang apa yang sebenarnya yang salah,” tanya Ardiansyah.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Majene Andi Amriana Chaerani menyampaikan, persoalan pembuangan sampah di lingkungan Pangaliali, disebabkan kesulitan mencari kontainer sampah. “Saya dan warga lainnya setengah mati cari tempat sampah, sementara untuk buang sampah itu bukan cuma pagi tapi juga sore dan malam hari,” jelasnya.

Menanggapi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Majene Inindria mengaku, telah menyediakan kontainer sampah di Lingkungan Pangaliali, namun tidak hanya warga setempat yang membuang sampah pada kontainer, melainkan juga sejumlah warga di luar Lingkungan Pangaliali.

“Artinya, kontainer sampah yang kita sediakan cepat penuh karena yang membuang sampah bukan hanya warga sekitar tapi juga pedagang ikan. Tidak hanya itu dari hasil koordinasi dengan lurah setempat dan juga pengamatan ada warga lain di luar lingkungan Pangaliali yang datang membuang sampah, apalagi armada sampah terbatas termasuk pelayanan di lingkungan lain,” jelasnya. (hfd)

  • Bagikan