MAMASA, SULBAR EXPRESS – Lain dari biasanya, fashion show yang menjadi rangkaian Festival Desa Terang di Desa Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa, Sulbar, tak digelar di catwalk, melainkan di jalanan dan jembatan.
Fashion Show yang diikuti sekira 13 putera-puteri asli Mamasa ini dimulai di Jalan Pa’kondo dan Jembatan Villa Anastasya. Kedua spot tersebut menjadi pengganti peragaan dalam fashion show yang digelar pertama kalinya di desa yang menyandang status Desa Wisata 2022 dan lolos dalam 50 Desa Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
“Kami sengaja gelar di dua tempat ini dengan alasan promosi wisata. Apalagi Jalan Pa’kondo kami anggap sangat strategis, selain menjadi jalur utama ke sejumlah spot wisata, kanan kiri jalan juga lagi menguningnya bentangan sawah sebagai background, serta hiasan lampu yang membuat seperti terowongan. Kemudian jembatan baru Villa Anastasya yang menjadi promosi wisata tersendiri,” jelas Koordinator Festival Desa Terang Tondok Bakaru, Andre, Jumat 6 Januari 2023.
Antusias pesertapun sangat tinggi, terbukti event tingkat desa ini langsung diikuti belasan peserta.
“Padahal kami lempar publikasi lomba baru disebar tiga hari sebelum pelaksanaan kegiatan, dan ternyata pendaftarnya cukup banyak. Ini diluar dari ekspektasi panitia, dan ini terbukti banyak talenta yang dimiliki daerah ini, hanya saja wadahnya yang kurang,” sambung Andre.
Dengan berbagai rangkaian kegiatan tersebut, Andre mengakui, sejak festival ini terlaksana, Desa Tondok Bakaru semakin ramai dikunjungi wisatawan baik dari luar daerah maupun lokal.
“Objek wisatapun rami dikunjungi setiap malam. Hingga saat ini kunjungan selama festival berlangsung sudah lebih 10 ribu pengunjung. Dan kami konsisten mengemas sejumlah kegiatan yang sama, demi peningkatan jumlah wisatawan kesini, dan dengan sendirinya tentu akan diikuti dengan peningkatan kesejahteraan warga lokal.
“Ini juga alasan kami untuk terus menggandeng saudara-saudara kami yang punya jiwa kreatifitas, baik itu penduduk lokal maupun teman-teman dari luar daerah agar tetap melakukan kolaborasi,” harapnya.
Selain fashion show, juga digelar lomba nyanyi solo, tari kreasi, lomba video promosi, hingga pameran UMKM.
Andre kembali menegaskan, kegiatan fashion show dilaksanakan sebagai bagian dari promosi wisata, serta sebagai bentuk melestarikan tenun khas Mamasa.
“Ini upaya kita melestarikan tenun khas Mamasa,” singkatnya lagi.
Lomba fashion show ini akan dilanjutkan grand final pada penutupan festival desa terang pada 15 Januari 2023. (fir)