Inflasi Mamuju Meningkat Menjadi 0,63 Persen

  • Bagikan

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar mencatat Mamuju kembali mengalami inflasi sebesar 0,63 persen pada Januari 2023.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar Tina Wahyufitri, inflasi Januari 2023 mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibanding Desember 2022 (0,52 persen).

“Inflasi ini dipicu oleh sebagain besar kenaikan kelompok pengeluaran, dan yang memberikan andil cukup besar adalah kelompok makanan dan minuman, dengan inflasi sebesar 1,62 persen,” papar Tina di kantornya, Rabu 1 Februari 2023.

Untungnya kata dia, kenaikan rata-rata kelompok makanan dan minuman sedikit diredam oleh penurunan harga pada kelompok transportasi dengan deflasi sebesar 0,95 persen. Demikian pula kelompok kesehatan, juga mengalami deflasi sebesar 2,02 persen.

Dijelaskan, ada tiga komoditas penyumbang inflasi di Januari tahun ini, yaitu, ikan cakalang 0,22 persen, beras (0,16 persen), dan ikan layang sebesar 0,11 persen.

Sementara tiga komoditas yang memberi infalasi tahunan yaitu bensin 0,85 persen, angkutan udara 0,79 persen, serta beras sebesar 0,49 persen. 
Meski begitu, Tina menyebut inflasi di Mamuju masih terbilang baik, sebab tidak lebih tinggi dibanding daerah lain di Sulawesi, seperti Kotamobagu yang naik hampir delapan persen.

“Mamuju terbilang cukup terkendali. Itu setelah dilakukan survei harga konsumen 90 kota di Indonesia, untuk wilayah Sulawesi, Kotamobagu 7,42 persen jauh di atas Mamuju,” tegas Tina.

Menurutnya, inflasi mampu diredam disektor transportasi karena masuknya Citilink yang dinilai mampu meredam kenaikan harga barang dan jasa.

“Dengan tiket yang murah itu cukup meredam inflasi yang ada, jika tidak ada kebijakan itu, maka inflasi bisa saja jadi tinggi,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, di tahun 2024 mendatang BPS akan memperluas jangkauan survei menjadi dua kabupaten yaitu Mamuju dan Majene. Itu dilakukan karena dua kabupaten tersebut telah dilakukan survei mengenai biaya hidup.

“Untuk 2024 kita akan ada dua kota yang menjadi survei inflasi di Sulbar yaitu Mamuju dan Majene,” beber Tina.

Koordinator Fungsi Statistik BPS Sulbar, Fredi Takaya menambahkan, inflasi Mamuju angkanya tidak terbilang tinggi lantaran mampu diredam oleh sektor transportasi.

“Dimana sektor transportasi memiliki pengaruh besar terhadap angka inflasi sehingga angkanya tidak terlalu tinggi,” tutupnya.

Ia berharap, inflasi dapat terus dikontrol dengan koordinasi dan aksi nyata pemerintah bersama stakeholder terkait. (idr/chm)

  • Bagikan