MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Tahun ini, Indonesia mendapat 221 ribu kuota haji. Terbagi atas 203.320 jamaah reguler dan 17.680 haji khusus. Khusus Sulbar, mendapat jatah 1.453 kursi.
Jumlah tersebut termasuk 12 Pendamping Haji Daerah (PHD) dan 5 personel Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umrah (KBIHU).
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulbar Kakanwil Kemenag Sulbar, Syafrudin Baderung mengatakan, 1.453 jamaah akan terbagi dalam empat Kelompok Terbang (Kloter).
“Berdasarkan hasil rapat penetapan pembagian Kloter calon jamaah haji Provinsi Sulawesi Barat 28 April lalu, telah ditetapkan CJH Sulbar untuk gelombang pertama yakni Kloter 17-18, dan gelombang kedua kloter 36-37,” jelasnya, akhir pekan kemarin.
Sebagai persiapan di daerah, tanggal 6-20 Mei Kemenag memfasilitas pelaksanaan program manasik haji. Tingkat kabupaten manasik berlangsung dua kali, sedang untuk wilayah kecamatan diagendakan delapan kali.
Syafruddin menekankan, setiap jamaah diwajibkan memenuhi semua persyaratan, termasuk rekomendasi dari pihak kesehatan serta pengelola haji sebelum diberangkatkan ke tanah suci.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulbar, Ahmad Barambangy menambahkan, jamaah Sulbar akan diterbangkan melalui embarkasi Makassar. Pemberangkatan dari Bumi Malaqbi, menggunakan dua jalur.
“Ada yang lewat darat dan adajuga udara. Kalau Pasangkayu menggunakan pesawat lewat Palu. Sedangkan Mamuju, Mamuju Tengah (Mateng), Majene, Mamasa dan Polewali Mandar (Polman) akan menggunakan bus,” paparnya.
Adapun jadwal pemberangkatan Kloter 17 gelombang pertama, masuk asrama pada tanggal 4 Juni dan akan diberangkatkan sehari kemudian. Kloter 18 gelombang pertama, masuk asrama pada 5 Juni 2023.
“Sedangkan Kloter 36 gelombang kedua akan masuk asrama haji Makassar tanggal 17 Juni, dan diberangkatkan pukul 19:35 Wita tanggal 18 Juni lalu mendarat di Jeddah. Kloter terakhir, masuk asrama tanggal 18 Juni yang akan diberangkatkan pukul 06:15 tanggal 19 Juni juga akan mendarat di Jeddah,” urai Ahmad Barambangy.
Kloter Pertama 24 Mei 2023
Terkait pelaksanaan haji, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menambah kuota haji 2023 untuk Indonesia. Penambahan sebanyak 8.000 kuota ini sudah masuk dalam sistem e-Hajj, aplikasi pemvisaan Arab Saudi.
“Tambahan kuota mulai Minggu (7 Mei) terkonfirmasi sudah masuk dalam e-Hajj, jumlahnya 8.000 jamaah,” kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di laman resmi Kemenag, Senin.
Kemenag saat ini sedang menunggu surat resmi dari Arab Saudi dan akan segera membahasnya dengan DPR.
Kemenag akan berkomunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, untuk merespons tambahan kuota ini.
Sementara proses pelunasan haji berlangsung sejak 11 April–5 Mei 2023. Namun, masih ada 14.356 jemaah yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji 1444 H sehingga prosesnya diperpanjang hingga 12 Mei 2023.
Menurut Menag, Yaqut ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan dalam proses pemberangkatan jemaah haji, sejak adanya ketetapan kuota.
Pertama, katanya, Kemenag harus menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII DPR untuk membahas pemanfaatan kuota tambahan dan pembiayaannya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menambahkan waktu yang tersedia memang cukup terbatas, karena jamaah haji kloter pertama sudah mulai terbang ke Arab Saudi pada 24 Mei 2023.
Namun, katanya, pihaknya akan bekerja keras agar kuota tambahan tersebut juga bisa terserap maksimal sehingga makin banyak jemaah Indonesia yang bisa berangkat haji tahun ini.
Menurut Hilman, tahun 2022, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebesar 10 ribu jemaah, tetapi saat itu tidak memungkinkan untuk ditindaklanjuti. Sebab, kepastian adanya tambahan kuota baru diinformasikan pada 21 Juni 2022.
Sementara, batas akhir proses pemvisaan jemaah haji regular saat itu adalah 29 Juni 2022 dan penerbangan terakhir (closing date) keberangkatan jamaah dari Tanah Air, 3 Juli 2022. (ami-jpn/chm)
