Asesoris Pengantin Koleksi Museum Mandar Majene Dikonservasi

  • Bagikan
Kepala Disbudpar Majene Rustam Rauf menyampaikan sambutan pada pembukaan konservasi koleksi Museum Mandar Majene di Aula Museum Mandar Majene, Sabtu 13 Mei 2023.

MAJENE, SULBAR EXPRESS – Sebagai salah satu lembaga informasi, museum menyimpan sejumlah koleksi yang
mengandung informasi penting untuk dikomunikasikan kepada khalayak luas dengan
cara memamerkannya.

Koleksi yang berada dalam
museum terdiri dari benda-benda unik, langka dan berharga sehingga tiap-tiap koleksi yang memiliki nilai tinggi sehingga perlu dilakukan konservasi.

Hal ini, dituturkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene Rustam Rauf sebelum membuka Konservasi Koleksi Museum Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik BOP-MTB 2023 bekerjasama Disbudpar Majene, di Aula Museum Mandar Majene, Sabtu 13 Mei.

“Museum Mandar Majene
sebagai aset penting yang memiliki koleksi 1.300 lebih yang meliputi koleksi biologi, sejarah, filologi, heraldik, teknologi, seni rupa, keramik, etnografi, geografi, geologi, hingga arkeologi mempunyai karakteristik bangunan yang sangat apik,” urai Rustam didampingi Kabid Pengembangan Kebudayaan Disbudpar Majene Muhammad Syamsu Nur.

Dijelaskan, museum Mandar Majene adalah museum bersejarah menempati bekas bangunan Boyang Tomonge di masa kolonial dan digunakan sebagai bangunan rumah sakit tingkat umum yang pertama kali ada di Kabupaten Majene yang didirikan pada 1900.

Rustam mengatakan, jika progres museum maksimal, Kemendikbud akan terus melirik suatu museum untuk mengelontorkan anggaran terkait pengembangan museum.

“Kegiatan konservasi koleksi museum didatangkan pemateri dari tenaga ahli melalui Disbudpar Provinsi Makassar Sulawesi Selatan dengan menghadirkan peserta tim kerja dari lingkup Disbudpar Majene atau petugas museum Mandar Majene. Jadi kita bagi tim kerja untuk melakukan konservasi koleksi yang ada di museum,” urainya.

Dikatakan, tim kerja akan melakukan konservasi yang dominasi asesoris pengantin dan benda-benda koleksi lainnya. “Konservasi ini, diantaranya geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika dan heraldika, keramologika, fiologika, teknologika dan seni rupa.

Sementara Konservator Disbudpar Provinsi Makassar Harianto menjelaskan, untuk mendapatkan gambaran beberapa jenis tindakan konsevasi yang bersifat mendasar terkait pelestarian, di antaranya merawat dan melindungi koleksi.

“Kegiatan pertama adalah konservasi preventif atau pencegahan dan penghambatan laju kerusakan serta pelapukan,” tuturnya.

Selain itu, pengendalian terhadap temperatur udara dipersyaratkan berkisar 20 sampai 24 derajat celcius dengan kelembaban berkisar 40 sampai 60 persen.

“Alat pengatur kelembaban di dalam laboratorium atau ruang pamer dan storage adalah Dehumidifier. Sedangkan alat untuk mengukur temperatur dan kelembaban udara adalah Thermohygrometer,” terangnya. (hfd)

  • Bagikan