Begini Hasil RDP Komisi III DPRD Polman dan RSUD Andi Depu

  • Bagikan

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Komisi III DPRD Kabupaten Polman menyoroti terkait layanan serta menumpuknya sampah di RSUD Andi Depu, Kamis 16  April 2023, lalu.

Hal itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara pihak RSUD Andi Depu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan(DLHK) serta Komisi III DPRD Polman, RDP ini berlangsung di ruang komisi III gedung DPRD Polman.

Ketua Komisi III DPRD Polman Rahmadi menegaskan, sampah menumpuk dan berserakan di area RSUD tersebut harus segera dibersihkan, sehingga kenyamanan pasien tetap terjaga.

“Ternyata itu limbah domestik yang dibawa oleh masyarakat yang datang berobat ke RS, tapi apapun itu limbah medis atau plastik tempat itu harus bersih,” ujarnya, saat usai RDP.

Di tempat yang sama, anggota komisi III DPRD Polman Amir menyayangkan adanya oknum dokter RSUD Andi Depu yang kadang baru masuk pukul 10.00 Wita pagi, keterlambatan ini membuat dirinya prihatin karena ada masyarakat yang rumahnya jauh datang berobat ke RS.

“Bahkan katanya ada jam 11 baru masuk bertugas di poli, kasihan masyarakat yang datang dari jauh,” bebernya saat RDP berlangsung.

Kendati demikian, anggota komisi III lainnya, Muhammad Ilham justru meminta dinas terkait bagaimana mengedukasi masyarakat supaya bisa meminimalisir sampahnya, menurutnya hal seperti ini sangat bermanfaat dengan  kondisi Polman sekarang yang darurat sampah. “Karena persoalan sampah ini harus menjadi tanggung jawab kita masing-masing,” ujarnya.

Menanggapi persoalan tumpukan sampah di area RS Andi Depu, Plt Kepala Bidang Kebersihan DLHK Polman M. Hajir meminta manajemen RSUD Andi Depu cukup menyediakan kontainer saja untuk menampung sampah, kemudian kontainer tersebut ditaruh di luar gedung RS.

“Kalau sampahnya ditaruh di luar kami angkut, kalau sampahnya ditaruh di dalam gedung kami tidak angkut,” terangnya.

Menjawab hal itu, perwakilan RSUD Andi Depu yang menghadiri RDP menyampaikan dari segi sarana dan prasarana sudah sangat memadai, termasuk pengelolaan sampah dan limbah medisnya, sebab itu RSUD Andi Depu sudah seharusnya bisa naik kelas.

Menanggapi soal dokter poli yang dinilai terlambat masuk, ia menjawab sebelum masuk ke ruang poli, para dokter terlebih dulu keliling atau visiter ke ruang perawatan mengunjungi pasiennya, kemudian masuk ruang poli setelah visiter.

“Dokter itu sudah datang jam 9 pagi, tapi mereka visiter dulu, kemudian jam 10 masuk ke poli, apalagi kalau dokter mata biasanya kadang operasi dulu baru melayani ruang ke poli,” pungkasnya saat RDP berlangsung. (adv/ali)

  • Bagikan