Mutasi ASN, Sekkab Polman Mengaku tak Dilibatkan, Ini Tanggapan Bupati

  • Bagikan
Sekkab Polman Andi Bebas Manggazali (kiri) dan Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Pemkab Polman, Sulbar, menggelar pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan 144 pejabat administrator, pejabat fungsional dan pejabat pengawas Lingkup Pemkab Polman. Acara tersebut berlansung di lantai dua ruang pola kantor Bupati Polman, Selasa 15 Agustus 2023.

Sayangnya, mutasi dan rotasi jabatan ASN Pemkab Polman diwarnai kontroversi. Sekkab Polman Andi Bebas Manggazali mengaku tidak diundang dan dilibatkan dalam proses mutasi dan rotasi ASN ini.

Andi Bebas mengaku sudah dua kali tidak dilibatkan dalam proses mutasi ASN Pemkab Polman. Bahkan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ASN Pemkab Polman kali ini baru ia ketahui setelah memperoleh informasi dari istrinya yang juga berprofesi sebagai ASN.

“Lebih sadisnya lagi saya baru dapat info mutasi dari istri saya bahwa besok ada mutasi. Kaget saya kenapa dia lebih tahu dari saya. Padahal saya ini Ketua ASN dan Baperjakat, wajib saya diikutkan,” tegasnya saat ditemui di ruangannya, Selasa 15 Agustus 2023.

Mantan Penjabat Bupati Mamuju ini menjelaskan jika dirinya boleh dibilang
dilibatkan dan tidak dilibatkan, karena ia sempat diundang pertemuan enam bulan lalu membahas soal mutasi. Tapi itu masih dalam bentuk rancangan, belum final.

Kata dia, harusnya dari draft atau rancangan itu ada final, empat hari sebelum pelantikan diperbaiki.

“Apakah masih aktual itu data, sehingga data itu harus diperbaharui itu, siapa tahu sudah ada ASN naik golongannya,” jelasnya.

Andi Bebas mencontohkan betapa hebatnya birokrasi TNI dan Polri, karena tidak ada pangkat sersan memimpin letnan. Namun di lingkup Pemkab Polman biasa ada kejadian ASN golongan IV dipimpin ASN golongan III.

“Rasional gak? Berarti kinerjanya akan turun karena hukuman jabatan kena dia. Mutasi disini suka-suka senangnya dia. Saya seharusnya masuk sistem kalau bicara soal mutasi karena saya Ketua Baperjakat,” bebernya.

Menurut Andi Bebas, di wilayah Polman ini masih punya budaya Mandar dan suku lainnya yang memegang teguh budaya sipakatau (saling menghargai). Mka di seluruh OPD juga seharusnya beradab dan bijaksana, sebab bagaimana bisa memberikan pelayanan bagus ke masyarakat kalau sesama ASN saja tidak beradab.

“Saya tidak pernah ketemu kepala BKDD sampai ada mutasi. Seharusnya kan Kepala BKDD undang saya kalau ada mutasi, bukan mutasinya asal suka dan senang. Saya tidak tahu apakah itu ada tendensi politik atau tidak, karena saya birokrat tulen bukan pemain politik. Saya sudah 30 tahun jadi ASN, birokrat itu bagaimana memberi pelayanan terbaik kedepan bukan akal-akalan,” jelasnya.

Sekkab Polman juga menyampaikan mengapa pergerakan OPD di Polman terkesan lambat, hal itu menurutnya karena OPD dipimpin oleh yang bukan ahlinya.

“Contohnya dinas perikanan dan pertanian. Dia lulusan IPDN tapi pimpin dinas perikanan, bukan ahlinya kan? Sekarang ini bukan jaman kerajaan, seenaknya saja. Ini jaman pemerintahan, ada aturannya ada alurnya, yang pimpinan ASN dan Ketua Baperjakat itu Sekda. Masuk akal gak Sekda tidak dilibatkan kalau ada mutasi ASN, ini cuma di Polman,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar mengatakan bahwa Sekkab tidak mungkin tidak dilibatkan, karena mutasi ASN Pemkab Polman kali ini merupakan mutasi yang tertunda.

“Pak sekda harus tahu bahwa ini mutasi yang tertunda dari sebelumnya, saya sudah konfirmasi BKDD semua dilibatkan dan kalau mau dilibatkan rajin-rajinlah masuk kantor,” tutur Andi Ibrahin saat ditemui di kantornya, Selasa 15 Agustus 2023. (*)

  • Bagikan