Warga Tolak Area TPI Polewali Dijadikan Tempat Daur Ulang Sampah

  • Bagikan
Warga sekitar TPI Polewali bentangkan spanduk penolakan pembangunan pabrik pengolahan sampah di lokasi TPI. -- foto: ahmad gazali --

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Rencana Pemkab Polman, Sulbar, menjadikan lokasi Tempat Pelelangan Ikan atau TPI Polewali menjadi tempat daur ulang sampah, mendapat penolakan warga.

Mereka pun memasang spanduk di lokasi TPI bertuliskan penolakan pembangunan pabrik pengolahan sampah. Bahkan sejumlah warga menyampaikan penolakannya ketika tim Komisi II DPRD Polman menyambangi lokasi tersebut pada Selasa 1 November 2022 lalu.

Salah satu warga setempat, Masdar, mengungkapkan alasan mengapa warga menolak TPI jadi pabrik pengolahan sampah. Warga khawatir limbahnya mengalir ke laut kemudian mencemari laut. Apalagi sebagian besar warga yang berdomisili di sekitar TPI bekerja sebagai nelayan dan petani rumput laut.

“Tidak ada masyarakat yang mau, karena limbahnya nanti mengalir ke laut. Sedangkan kita ini bertani rumput laut. Terancam kita punya mata pencaharian,” ujarnya, Rabu 2 November 2022.

Senada dengan Masdar, warga lainnya, Arifin, juga mendesak agar Pemkab Polman agar mengembalikan fungsi TPI Polewali sebagaimana mestinya. “Masa TPI mau dijadikan TPA,” kesalnya.

Sementara itu, Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLHK Polman Muh. Ilyas Gani menjelaskan, lokasi TPI yang bakal dijadikan pabrik pengolahan sampah, lantaran pihaknya ingin memberikan yang terbaik dalam hal pengelolaan sampah.

“Terlebih mesin pengelolaan sampah itu nantinya akan mengolah dan menproses sampah jadi paving blok,” terangnya.

Meski demikian, Ilyas menuturkan bahwa pihaknya masih tetap mencari tempat yang memang tidak ada penolakan agar sampah di Polman ini cepat teratasi. Saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberi pemahaman kepada warga.

“Sampai sekarang mesin pengolahan sampah yang akan ditempatkan di TPI masih dalam perjalanan, maksudnya mesin itu belum ada, belum difungsikan, tapi kami sudah ditolak, didemo, sudah ada bentangan spanduk penolakan warga,” pungkasnya. (ali/ham)

  • Bagikan