Uang Muka Belum Cair, Kontraktor Rehab SMP di Polman Kesulitan Bayar Upah Buruh

  • Bagikan
Kabid Sarana dan Prasarana Sekolah Disdikbud Polman Deddy Irawan

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Rekanan pelaksana proyek rehabilitasi dan pembangunan gedung SMP di Kabupaten Polman, Sulbar, mulai mengeluh. Itu lantaran uang muka sebesar 25 persen dari nilai proyek belum cair.

Salah satu rekanan program rehabilitasi dan pembangunan SMP di Polman, Andi Adnan, mengaku kesulitan membayar gaji tukang dan buruh bangunan. Uang muka proyeknya yang berlokasi di SMPN 7 di Desa Mirring, Kabupaten Polman, belum cair.

“Total anggaran saya Rp 400 juta lebih. Pusing semua kepalanya anggota kasihan. Kalau material mungkin bisaji diatur. Tapi gaji tukang itu yang susah,” ujarnya melalui telepon, Sabtu 20 Agustus 2022 lalu.

Menurut Andi Adnan, proses pencairan sementara ia urus. Kata dia, masih banyak rekanan yang uang mukanya juga belum cair. Ia merasa kepercayaannya telah hilang untuk membayar gaji tukang atau buruh bangunan.

“Katanya sudah di bagian keuangan semua ini. Karena ini program dibiayai APBN. Jadi dikumpul baru dilaporkan ke pusat. Sudah hilang mi kepercayaan,” tambahnya.

Terpisah, Kabid Sarana dan Prasarana Sekolah Disdikbud Polman Deddy Irawan membenarkan jika sebagian uang muka rekanan belum cair. Sebab rekanan sendiri yang belum menyelesaikan administrasinya secara keseluruhan.

“Seharusnya rekanan tidak bisa bilang begitu. Makanya jangan jadi rekanan kalau tidak siap modal,” tegasnya, saat ditemui di ruangannya, Senin 22 Agustus 2022.

Sebelumnya, Kepala Seksi SMP Disdikbud Polman Arifin mengungkapkan, para rekanan yang bekerja melaksanakan proyek pembangunan dan rehab sekolah telah mendapatkan uang muka 25 persen dari total anggaran paket kegiatannya.

“25 persen uang muka rekanan sudah cair untuk tahap awal rehab sekolah, dan memang ada dalam kontrak,” bebernya.

Total jumlah pagu proyek rehabilitasi SD di Polman senilai Rp 12,4 miliar yang terdiri dari 61 paket proyek. Sementara jumlah pagu rehabilitasi SMP sebesar Rp 23,5 miliar terdiri dari 68 paket proyek. (ali)

  • Bagikan