Gubernur Dorong UPT Tanjung Cina Pasangkayu Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

  • Bagikan
Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik meninjau Kawasan transmigran Sarudu UPT Tanjung Cina, Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, Selasa 18 Oktober 2022.

PASANGKAYU, SULBAR EXPRESS – Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik meninjau daerah implementasi perwujudan kawasan transmigrasi budidaya udang vaname dan ikan nila, di kawasan transmigran Sarudu UPT Tanjung Cina, Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, Selasa 18 Oktober 2022.

Selain itu, Akmal Malik juga menyerahkan bantuan bibit benur dan bibit nila kepada 50 KK, juga diserahkan 70 bantuan bahan pokok kepada warga transmigrasi.

Akmal mengatakan, setelah meninjau lahan tambak di UPT Tanjung Cina, lahan tersebut akan dipersiapkan untuk kawasan ekonomi khusus.

“Kawasan ini dipersiapkan khusus petambak dan nelayan, sudah ada 75 KK dan ternyata lahannya luas sekali, ada 318 hektar dan 1.061, artinya ada 1.700 hekatar. Ini sudah siap untuk dibuat kawasan khusus,” kata Akmal Malik .

Kawasan itu dipersiapkan, lanjutnya apabila Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) ternyata tidak siap sebagai Kawasan Ekonomi khusus (KEK).

“Karena Mamuju Tengah terkendala soal lahan. Kalau tidak siap maka kita pindahkan ke sini, Pasangakayu,” kata Akmal.

Itu menjadi tugas pemerintah untuk memfasilitasi, agar lahan yang tidur bisa kembali dibangkitkan oleh warga yang ada. “Kita akan mencarikan investor mencari dukungan dari pemerintah pusat,” ucap Akmal.

Apalagi lanjutnya, kedepan pemerintah akan menghadapi ancaman pangan sehingga kenapa food security menjadi perhatian
Presiden.

“Hadirnya tambak ini, untuk membantu ketahanan pangan dengan ketersediaan pangan udang. Kita berharap ini ikhtiar, lokasi ini aman tidak ada ribut dan investor datang. Sulbar bisa menjadi industri perikanan terbesar di Sulawesi,” tutupnya.

Kadis Transmigrasi Sulbar Ibrahim mengatakan, seluruh warga transmigrasi yang berada di lokasi telah berada di UPT sejak 2018.

“2018 ada 25 KK dan tahun 2022 50 KK dengan rincian 20 transmigrasi penduduk asal dan 30 kk transmigrasi lokal,” kata Ibrahim.

Menurutnya, kawasan Transmigrasi Tanjung cina akan fokus pada komoditi udang vaname dan ikan dikelola oleh warga. (*)

  • Bagikan