Prof Husain Syam Salurkan Bantuan Berbasis Gender untuk Korban Banjir Polman

  • Bagikan

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Banjir bandang dan longsor yang menerjang Kecamtan Tapango, Kabupaten Polman, Sulbar, beberapa hari lalu, menjadi duka bersama dan perhatian kepada wqrga yang terdampak.

Atas kejadian tersebut, Ketua Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) Sulsel Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng melalui Tim Kami PHS bergerak untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Adapun bantuan yang disalurkan oleh Tim Kami PHS didasarkan pada kebutuhan kelompok rentan di daerah yang terdampak bencana, yaitu perempuan, anak, balita dan lanjut usia.

Prof Husain Syam (PHS) menyampaikan, aksi sosial yang dilakukan timnya sebagai bentuk kepedulian KKMSB dengan menyalurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak.

Apalagi menurut Rektor UNM dua periode ini, kepada kelompok gender sering terabaikan dalam pengelolaan bencana, dimana banyak bantuan di daerah bencana menyasar kelompok secara umum, tanpa mempertimbangkan ada kelompok yang terdampak dan memiliki kebutuhan khusus di lokasi bencana.

“Misalnya, perempuan memerlukan kebutuhan yang beda dengan laki-laki yaitu pembalut, pakaian dalam dan lainnya, begitu juga bayi kebutuhan susu formula dan minyak telon serta selimut,” ujar Prof Husain Syam.

Karena itu, tim Kami PHS lebih fokus pada bantuan yang berbasis gender agar semua kelompok rentan tersentuh dengan bantuan di lokasi bencana.

Khusus bencana di Kecamatan Tapango, Tim Kami PHS menyalurkan bantuan kepada lebih dari 40 kepala keluarga di dua desa korban banjir bandang.

Tidak hanya itu, Tim PHS Peduli juga hadir untuk mendukung kegiatan kerja sosial kemasyarakatan, terutama pada saat bencana sebagai tim tanggap darurat.

Sebelumnya, Tim Kami PHS juga menyasar tujuh tititk desa di Sulbar yang paling terdampak dengan memberikan bantuan berupa bahan pokok sembako.

Terutama pada saat bencana melanda, maka misi kemanusian PHS segera bergerak ke daerah bencana.

“Ini adalah tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga untuk membantu keluarga. Bukankah bantuan terbaik adalah bantuan kepada keluarga terdekat, mandar dan Sulawesi barat adalah keluarga saya,” jelasnya. (*)

  • Bagikan