Warga Landi Baru ‘Sulap’ Lahan Gersang menjadi Hamparan Cabe

  • Bagikan
Lahan perkebunan cabe warga Dusun Landi Baru, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar.

SEBUAH hamparan dipadati tanaman cabe siap panen. Hamparan itu sebelumnya merupakan lahan gersang yang ditempati warga mengembala sapi. Tiga tahun lalu, hamparan sekira 85 are itu ditanami bawang merah dan tanaman jenis lain secara tumpang sari. Hasilnya menggembirakan, menjadikan warga mulai terdorong untukĀ  memanfaatkan lahan yang selama ini terabaikan di kampungnya.

Catatan:
M. Danial
Polewali Mandar

Hamparan gersang yang kini berubah menjadi lahan produktif terdapat di Dusun Landi Baru, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar. Sebelumnya warga Landi Baru kebanyakan sebagai petani penggarap atau pekerja serabutan di kampung lain. Padahal di kampungnya tidak sedikit lahan yang bisa menjadi sumber penghidupan. Namun terlantar karena gersang, dianggap tidak bisa diharap untuk memberikan hasil.

Kepala Dusun Landi Baru, Baharuddin mengatakan pemanfaatan lahan gersang di kampungnya mulai 2019 lalu. Berawal setelah melihat tayangan televisi mengenai lahan gersang di suatu daerah menjadi produktif dengan jenis tanaman tertentu. Baharuddin membaca pula referensi mengenai pemanfaatan lahan gersang. Setelah itu, mengajak beberapa warga mendiskusikan hal tersebut yang tidak hanya antusias merespon. Malah mereka mendesak segera dibuat percontohan bagi warga lain.

“Awalnya saya melihat di televisi dan membaca buku-buku pertanian bagaimana memanfaatkan lahan tandus bisa menjadi sumber penghasilan. Kemudian saya mengajak beberapa warga bincang-bincang untuk mencoba memulai dengan membuat percontohan. Alhamdulillah mereka sangat bersemangat segera memulai, semangat itu terpelihara terus sampai sekarang,” tutur Baharuddin, menceritakan  perjalanan awal menyulap lahan gersang di kampungnya menjadi produktif. 

Setelah lahan siap, petani menanam bibit bawang merah pada hamparan sekira 85 are. Baharuddin menyebut semua dikakukan dengan modal semangat. Mulai kegiatan  pembersihan lokasi sampai pengolahan lahan menggunakan mesin pengolah sawah atau dompeng “pinjaman” semua bermodal semangat swadaya petani. Begitupun pengadaan bibit, pupuk dan obat-obatan. Panen bawang merah yang menghasilkan kurang lebih 300 kilogram, dilakukan setelah delapan bulan sejak pembukaan lahan.
Petani menikmati pula hasil tanaman tumpang sari seperti mentimun dan pare.

Menurut Baharuddin, setelah kurang lebih tiga tahun mendorong semangat petani untuk mendayagunakan lahan gersang, luas lahan sudah berkembang mencapai satu hektare yang terdapat di tiga lokasi terpisah. Tiga lokasi pengembangan tersebut,  semua ditanami cabe yang kini sudah masa panen. Penanaman cabe pada areal satu hektar mendapat dukungan pemerintah sebagai Program Desa Inklusi di Desa Baru dengan nama budidaya cabe.

Mengunjungi salah satu hamparan pengembangan cabe di bekas lahan gersang di Landi Baru, beberapa hari lalu, beberapa petani sedang menyelesaikan panen yang dimulai sehari sebelumnya.

Lahan gersang yang kini subur, sangat memungkinkan menjadi destinasi wisata musiman saat panen cabe atau tanaman lain yang dikembangkan petani setempat. Setidaknya, warga dari luar Landi Baru bisa berswafoto sampai menikmati sensasi panen cabe.

Salah seorang petani, Muhsin mengaku makin bersemangat setelah melihat hasil penanaman pada lahan yang sebelumnya terlantar, sudah terlihat nyata hasilnya. Petani Landi Baru sangat ingin memanfaatkan lahan yang masih tersedia, namun membutuhkan peralatan karena tidak memiliki mesin untuk pengolahan lahan. Mesin dompeng pinjaman yang sebelumnya digunakan, digunakan pula di tempat lain mengolah sawah.

“Kami sangat berharap bantuanĀ  pemerintah supaya kami di Landi Baru tersedia mesin pengolah lahan yang bisa kami gunakan saat dibutuhkan,” jelas Mushim, yang dibenarkan Baharuddin. Semoga semangat warga Landi Baru mendayagunakan lahan gersang di kampungnya mendapat dukungan pemerintah. Selain sebagai bentuk kongkrit menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, juga akan menunjang program ketahanan pangan . (*)

  • Bagikan