Pihak Imigrasi Gelar Rakor Pengawasan Orang Asing di Pasangkayu

  • Bagikan

PASANGKAYU, SULBAREXPRESS – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Mamuju menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengawasan Orang Asing (PORA) di Kabupaten Pasangkayu.

Rakor Tim PORA yang melibatkan instansi pemerintah daerah, kecamatan, TNI dan kepolisian ini dibuka Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Mamuju James Mudan, di Aula Hotel Nerly Pasangkayu, Rabu 29 Juni 2022.

James mengatakan, Rakor tim PORA ini dilaksanakan sebagai langkah peningkatan sinergitas antar Instansi dalam pengamanan wilayah Kabupaten Pasangkayu, berkaitan dengan keberadaan dan kegiatan orang asing.

Menurutnya, rakor ini juga sebagai salah satu wujud nyata dukungan dalam mendorong penguatan keamanan, dan penegakkan hukum terkait dengan keberadaan orang asing di wilayah Kabupaten Pasangkayu.

“Dapat kami laporkan, bahwa saat ini warga negara asing yang tercatat berada di wilayah Kabupaten Pasangkayu adalah berjumlah dua orang, dan namun yang belum terdata juga berjumlah dua orang,” tutur James.

Pada rakor kali ini, telah di sepakati bersama bahwa pengawasan orang asing tidak hanya menjadi tugas pada instansi Imigrasi semata, melainkan juga pada instansi pemberi kebijakan dan penegakan hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya yang juga mengusung tugas-tugas pengawasan.

Ditambahkan Kasi Intelijen, kegiatan tim PORA tidak hanya sebatas melakukan pengawasan terhadap keberadaan orang asing di wilayah Indonesia, tetapi juga berkaitan dengan kebenaran dan keabsahan dokumen dalam kegiatannya.

“Kita juga dapat memberikan saran dan pertimbangan perkiraan keadaan, kepada masing-masing instansi yang berwenang baik yang diperoleh dari informasi situasi nasional dan regional, ataupun internasional seperti hal hal yang menyangkut transnasional crime, TPPO, kesehatan masyarakat seperti saat ini menyangkut pandemi covid-19, dan hal lain berkaitan dengan isu internasional, seperti adanya kemungkinan mobilisasi orang berstatus sebagai pengungsi akibat adanya gejolak pemerintahan atau hal lainnya pada suatu negara tertentu,” sambung James. (ndi)

  • Bagikan