Abrasi Makin Menjadi, Rumah Penyu Mampie Terancam Ambruk

  • Bagikan
Rumah Penyu Mampie di Kabupaten Polman terancam ambruk akibat abrasi dan hantaman ombak.

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Rumah Penyu di Dusun Mampie, Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman, Sulbar, mengalami kerusakan akibat abrasi pantai. Terjangan ombak merusak seluruh fasilitas di dalam rumah penyu. Bila abrasi terus terjadi, Rumah Penyu ini terancam tinggal kenangan.

Susah 30 meter daratan Pantai Mampie habis digerus ombak selama lima tahun terakhir. Sehingga objek wisata itu serta puluhan pohon kepala tumbang diterjang ombak.

“Sekitar tujuh meter pertahun daratan Dusun Mampie hilang tergerus abrasi, ” kata Ketua Komunitas Sahabat Penyu, Muhammad Yusri, Senin 27 Pebruari 2023.

Tujuh tiang yang menopang rumah penyu sudah patah diterjang ombak. Sarana berlantai dua ini dominan bahan bakunya terbuat dari kayu kelas satu. Model bangunannya berbentuk segitiga.

“Hampir semua fasilitas rumah penyu rusak kena ombak seperti TV, LCD dan komputer. Tujuh tiangnya sudah tergantung kena air laut. Luas bangunannya 6 x 7 meter,” jelas Yusri.

Menurut Yusri, dari sekian banyak rumah penangkaran penyu di Sulbar, sisa Rumah Penyu Mampie yang bertahan, yang lain sudah lebih duluan hancur terkena abrasi pantai.

“Perhatian pemerintah belum terlihat berupaya mencegah punahnya rumah penyu. Tapi saya tidak tahu kalau pemerintah berupaya diam-diam, karena sampai hari belum ada upayanya,” kesalnya.

Padahal, lanjut Yusri, Rumah Penyu Mampie, selain menjadi objek wisata, juga menjadi tempat studi banding mahasiswa dan pelajar dari berbagai sekolah, perguruan tinggi di Sulbar dan luar Sulbar. Mereka belajar tentang cara konservasi penyu, pemberdayaan masyarakat pesisir dan pemanfaatan ruang laut.

“Di Rumah Penyu sudah banyak mahasiswa studi banding. Ada
mahasiswa ISMI Bandung, UI Jakarta, UGM Jogjakarta, dan hampir seluruh perguruan tinggi dan universitas di Sulbar,” bebernya.

Demi mencegah Rumah Penyu rusak lebih parah, Yusri rela merogoh kocek dari kantong pribadinya untuk membeli 430 karung plastik kemudian diisi pasir lalu dijadikan tanggul penahan ombak.

“Hanya 40 karung bantuan dari BPBD Polman dari 430 karung yang saya pakai, terpaksa saya keluarkan uang pribadi beli karung,” ungkapnya.

Yusri menambahkan, bila abrasi pantai tak dicegah, berpotensi mengancam sebuah perkampungan di Dusun Mampie yang dihuni ratusan kepala keluarga.

“Harapannya bagaimana ada pembangunan tanggul pencegah abrasi, karena kalau rumah penyu sudah hilang, maka air laut masuk ke pemukiman warga. Dusun Mampie akan habis jadi lautan,” tuturnya. (ali)

  • Bagikan