Inflasi Sulbar Masih Terjaga

  • Bagikan
Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Mei 2022, inflasi Sulbar mencapai 3,49 persen. Periode sama tahun ini tercatat 2,27 persen. Inflasi 2023 tercatat sebagai capaian terendah untuk regional Sulawesi.

“Untuk inflasi tahunan ini dipicu oleh kelompok pengeluaran transportasi andilnya 1,50 persen sementara kelompok makanan, minuman dan tembakau andilnya deflasi sebesar 0,75 persen,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar Tina Wahyufitri, Senin 5 Juni 2023.

Tina mengatakan ada beberapa komoditas yang memiliki andil terbesar kenaikan inflasi yakni Bawang merah menyumbang 0,11 persen, telur ayam ras 0,04 persen dan rokok kretek 0,03 persen.

“Untuk peningkatan harga bawang merah itu disebabkan kurangnya stok di pasar sedangkan komoditas telur ayam disebabkan oleh kenaikan harga di produsen,” ujar Tina dalam press release di Aula Kantor BPS Sulbar.

Namun beberapa komoditas itu dapat ditekan oleh komoditas cabai rawit yang menyumbang 0,11 persen, cabai merah 0,06 persen dan ikan bandeng sebesar 0,05 persen.

“Komoditas tadi yang harganya naik, mampu diredam penurunan harga cabai rawit, cabai merah dan ikan bandeng sehingga inflasi yang kami catat masih terkendali,” tegas Tina.

Selain itu, ia juga menyampaikan perkembangan pariwisata di Sulbar, tercatat April 2023, Tempat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi Bintang yakni 16,23 persen angka tersebut mengalami penurunan sebesar 9,51 dibanding Maret 2023, yakni 25,74 persen.

“Hal ini dikarenakan aktivitas selama bulan suci ramadan dan libur panjang lebaran,” sambungnya.

Selain itu, Tina menyampaikan tindak lanjut program Sensus pertanian yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Sebanyak 1.332 petugas tersebar di seluruh kabupaten mulai turun lapangan untuk mendata petani.

“Seluruh petugas sudah dilatih di bulan Mei dan kami berharap tanggal 31 Juli kami sudah bisa mencatat 100 persen petani yang ada di Sulbar. Sektor pertanian yang dimaksud adalah dimana didalamnya ada pertanian, kehutanan perikanan dan peternakan,” terang Tina Wahyufitri. (ami/chm)

  • Bagikan