Ekonomi Sulbar Tumbuh 6,42 Persen

  • Bagikan

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Pertumbuhan ekonomi Sulbar triwulan II 2023 menunjukkan tren positif sebesar 6,42 persen. Tertinggi sejak 2021.

Perekonomian Sulbar triwulan II tahun ini diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 14,82 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 9,05 triliun.

“Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar terjadi pada kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari komponen net ekspor,” kata Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri, di Kantor BPS SUlbar, Senin 7 Agustus 2023.

Secara kumulatif, lanjut Tina, ekonomi Sulbar pada triwulan II tahun ini mengalami pertumbuhan 5,00 persen, jika dibandingkan kumulatif triwulan II 2022.

Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II terjadi di Maluku Utara sebesar 23,89 persen, disusul Sulawesi Tengah (Sulteng) 11,86 persen.

“Adapun Sulawesi Barat mengalami pertumbuhan sebesar 6,42 persen, menempati posisi ketiga dari sepuluh provinsi,” sebut Tina.

Peningkatan kinerja perekonomian pada triwulan II tahun 2023 ini, disebabkan oleh peningkatan nilai tambah yang terjadi pada beberapa kategori lapangan usaha.

Kategori lapangan usaha dengan pertumbuhan terbesar adalah industri pengolahan yang tumbuh 18,49 persen, transportasi dan pergudangan 12,48 persen dan kategori administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh 11,73 persen dibanding triwulan sebelumnya.

Penjabat Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh menuturkan, dalam memajukan perekonomian daerah maka penting melakukan pendampingan kepada masyarakat agar menerapkan digitalisasi dalam aktivitas pengembangan ekonomi.

“Information Technology-nya harus ditumbuhkan, masyarakat agraris kita ajak ke digital, mengembangkan ekonominya secara digital,” kata dia.

Apalagi, lanjut Zudan, Sulbar dipersiapkan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga menjadi peluang untuk mengembangkan sejumlah sektor, baik pariwisata maupun produk lokal dengan cara membangun branding.

Hal itu dapat diwujudkan, diantaranya melalui peran mahasiswa dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.

Selain mendorong ekonomi digital, mahasiswa juga dapat menjadi penggerak dalam mengatasi permasalahan kemiskinan, perkawinan anak, stunting dan angka putus sekolah yang menjadi permaslahan pembangunan di Sulbar saat ini.

“Ajarkan menjual cara digital. Setelah selesai KKN lanjutkan dengan menjadikan mereka desa binaan,” harap Zudan. (ami/chm)

  • Bagikan