Hubungan Kerajaan Sendana dengan Ulumandaq

  • Bagikan
Jalan menuju puncak Buttu Tandeallo di Kabiraan, saat ini merupakan jalur utama menuju pedalaman Ulumandaq, 26 Februari 2024. -- Muhammad Ridwan Alimuddin --

Ulumandaq berdekatan dengan Malunda. Berjalan menuju puncak Bukit Tandeallo, jika mengarahkan pandangan ke utara, akan terlihat jelas kota kecil Malunda.

Oleh: Muhammad Ridwan Alimuddin

Jika Ulumandaq masuk wilayah Kerajaan Sendana, Malunda tidak. Meski Malunda lebih dekat dengan Kerajaan Sendana tapi Malunda bersekutu dengan Kerajaan Pamboang. Malunda adalah “Litaq Tuonai Pamboang” atau negeri kehidupannya orang Pamboang. Istilah tersebut adalah ungkapan bahwa siapa yang meminta perlindungan atau suaka ke penguasa di Malunda, meski terancam hukuman mati, maka dia bebas dari tuntutan atas pelanggaran yang dilakukannya. Ini adalah aplikasi dari “Adaq tuo”.

Kerajaan Sendana tergabung dalam  persekutuan Pitu Baqbana Binanga  dengan status sebagai ‘ibu’, Kerajaan Balanipa ‘bapak’, sedang yang lain ‘anak’. Menurut Muis Mandra, cikal bakal Kerajaan Sendana dirintis oleh Daeng Tumana Tomakaka Tabulahang dari Pitu Ulunna Salu. Adik kandung Daeng Tumana bernama Daeng Palulung yang memperistrikan Tomesaraung Bulawang puteri Raja Bone yang  datang bermukim di Saqadawang. Daeng Palulung dan Tomesaraung Bulawang adalah raja dan permaisuri pertama Kerajaan Sendana.

Mungkin karena alasan historis di atas, petuanan adat Ulumandaq yang dipimpin Tomakaka ketika dibentuk sistem pemerintahan modern oleh Belanda dimasukkan ke dalam Swapraja Sendana.

Pada zaman Tomesarung Bulawang, bentuk pemerintahannya adalah absolut (berkuasa penuh) hingga di akhir hayatnya. Makamnya terletak di Buttu Sendana. Rakyatnya melakukan upacara tradisional “Patappariama“ sekali empat tahun di Desa Puttada untuk mengenang kembali jasa-jasanya.

Puttada disebut “Indona Banua” yang ada di dalam Kerajaan Sendana. Adapun kampung yang lain: Laworing Soba (Somba) “anak luluanai” Puttada, Paminggalang “anak dirimbannai” Puttada, Mosso “anak mallawi-lawinnai Puttada siola palatto kairinna Sendana”, Onang “anak pualleanai Puttada siola palatto kananna Sendana”, Tammerodo “sappa balinnai Puttada. Rarunnai Puttada, Bannangngai Tammerodo”, Tubo “pangawarranai lita di Sendana.”

Adapun Ulumandaq, “rinding bassinnai Sendana pole di Toriaja, sullurang bassinnai Pitu Ulunna Salu, rinding bulawannai Pitu Baqbaba Binanga.”

Pada 1909 Kerajaan Sendana berubah menjadi Zelf Bestuur Sendana atau pemerintahan sendiri dan juga disebut Landschap Sendana. Terdiri dari tujuh distrik yaitu empat kepala distrik merangkap sebagai anggota hadat, tiga hanya sebagai kepala distrik.

Ketujuh kepala distrik masing-masing meliputi beberapa kampung yaitu: Kepala Distrik Somba Paqbicara Kaiyang, anggota Hadat meliputi: Kampung Somba, Kampung Lakkading, Kampung Tinggas, Kampung Lembang, Kampung Mosso, Kampung Buttu Pumballar.

Kepala Distrik Pundau/Paqbicara Kenje, anggota hadat meliputi: Kampung Binanga, Kampung Tappa Galung, Kampung Puttada, Kampung Pundau, Kampung Leppangan, Kampung Paminggalang.

Kepala Distrik Limbua/Paqbicara Tangnga anggota hadat meliputi: Kampung Palipi, Kampung Totolisi, Kampung Banua, Kampung Poniang, Kampung Palla-pallang, Kampung Parrassangang, Kampung Tunu Bulang, Kampung Limboro Rambu-rambu.

Kepala Distrik Tammerodo/Paqbicara Tappabaru anggota hadat meliputi: Kampung Lombonga, Kampung Pelattoang, Kampung Karama, Kampung Ulidang, Kampung Teppulu, Kampung Pangaleroang, Kampung Manyamba.

Kepala Distrik Onang/Maraqdia Onang meliputi: Kampung Onang, Kampung Abe, Kampung Batu Taku, Kampung Belang-belang, Kampung Paraqbaya, Kampung Bonde-bonde/Rawang-rawang.

Kepala Distrik Tubo/Maraqdia Tubo meliputi: Kampung Batu Raas, Kampung Tatakko, Kampung Kulasi, Kampung Lomboqna, Kampung Salubulo, Kampung Taranwali, Kampung Tubo, Kampung Salo Tambung.

Kepala Distrik Ulumandaq/Tomakakaq Ulumandaq meliputi: Kampung Seppong, Kampung Kabiraan, Kampung Taukong, Kampung Sambabo, Kampung Tasambulang, Kampung Popeng/Buttu Lotong, Kampung Tammajannang, Kampung Orokang.

Dari tujuh distrik di Sendana tersebut, sekarang terbagi menjadi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sendana, Tammerodo Sendana, Tubo Sendana, dan Ulumandaq. Menarik, karena tiga kecamatan ada semua kata Sendana-nya, hanya Ulumandaq yang tidak ada embel-embel “Sendana” di belakangnya.

Yang juga menarik digarisbawahi adalah kampung yang ada di Distrik Ulumandaq. Yang dulu diberi status “kampung” (setingkat desa), saat ini ada yang tidak. Di Ulumandaq dulu ada Kampung Seppong, Kampung Kabiraan, Kampung Taukong, Kampung Sambabo, Kampung Tasambulang, Kampung Popenga (Batu Lotong), Kampung Tammajannang, dan Kampung Orokang.

Tapi sekarang yang menjadi (nama) desa di Kecamatan Ulumandaq adalah Salotambung, Sulai (keduanya di pesisir), Sambabo, Kabiraan, Tandeallo, Panggalo, Ulumanda, dan Popenga. (*)

  • Bagikan