Oknum Tendik Dilapor Potong Dana PIP, Kades Sumarrang: Warga Saya Resah

  • Bagikan
Sejumlah orang tua siswa penerima dana PIP di Desa Sumarrang, keluhkan pemotongan dana PIP.

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Warga Desa Sumarrang, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman, Sulbar, mengeluhkan ulah oknum tenaga pendidik (tendik) yang datang meminta dana Rp 70.000 per siswa setiap kali dana bantuan Program Indonesia Pintar atau PIP dicairkan.

Oknum tendik yang dimaksud warga bertugas di PAUD Manurung, Desa Sumarrang. Dugaan pemotongan dana PIP seluruh siswa SD di Dewa Sumarrang ini sudah berlangsung sejak tiga tahun belakangan.

Warga Desa Sumarrang, Nurdin, menyebutkan setiap kali pencairan dana PIP, anaknya yang tengah menempuh pendidikan di bangku SD menerima Rp 450.000. Setelah pencairan oknum tendik inisal IND mendatangi rumah warga lalu meminta uang jasa Rp 70.000 per siswa.

“Kita ini masyarakat kecil kalau dimintai begitu iya dikasihmi. Kami juga tidak pernah tanya pihak sekolah kenapa ada begini,” ujarnya, saat ditemui di kediamannya, Sabtu 9 Maret 2024.

Warga Desa Sumarrang lainnnya, Sahabu, membeberkam jika oknum tendik tersebut menetapkan standar Rp 70.000 per siswa, tidak boleh kurang. Uang itu diserahkan ke oknum tendik tanpa diberikan kuitansi.

“Biar kita yang pergi ambil di bank didatangi juga rumah, minta uang pengurusan Rp 70.000 per siswa setiap kali cair,” ungkapnya.

Sementara itu, warga Desa Sumarrang, Marlina, menyebutkan pemotongan dana PIP anaknya karena oknum tendik ini mengaku kalau dialah yang memfasilitasi untuk pendataan siswa penerima bantuan di Desa Sumarrang.

“Dia katanya fasilitasi supaya didata nama siswa penerima. Kalau dua bersaudara diminta Rp 140.000, karena ada anak disini mulai dari kelas II sampai kelas V terima PIP. Itu dipotong terus kalau cair, ” terangnya.

Terpisah, Kepala Desa Sumarrang Sudirman juga membenarkan adanya kasus pemotongan dana PIP siswa SD di desanya. Ia mengaku telah didatangi puluhan warganya menanyakan kenapa ada pemotongan dana bantuan pemerintah tersebut.

“Sebelumnya kita sudah melapor ke posko salah satu anggota DPR RI di Sulbar, tapi belum ada tanggapannya. Warga saya resah, cuma mereka tidak tahu harus melapor kemana,” tuturnya melalui telepon, Senin 11 Maret 2024.

Sementara itu, oknum tendik PAUD Manurung yang coba dikonfirmasi melalui telepon selulernya belum merespon. Anak oknum tersebut yang juga bekerja di PAUD Manurung meminta agar wartawan mendatangi kediaman ibunya di Desa Sumarrang. (ali/ham)

  • Bagikan