Mamuju Gencarkan Program Penurunan Stunting

  • Bagikan
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi didampingi Sekkab Mamuju Suaib Kamba dalam program Pemberian Makanan Tambahan berbahan pangan lokal untuk balita dan ibu hamil di Mamuju.

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Pemkab Mamuju terus berupaya menekan angka stunting di Sulbar. Diantaranya melalui gebrakan pemberian tambahan makanan sehat kepada masyarakat berisiko stunting.

Launching Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk balita dan ibu hamil bergulir di Aula kantor Bupati Mamuju, pada Selasa lalu.

Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi berharap makanan tambahan berprotein tinggi dapat menjadi proteksi awal dalam mencegah stunting atau masalah pertumbuhan anak karena persoalan gizi.

Apalagi Sulbar masih menjadi daerah tertinggi stunting kedua di Indonesia. “Hal ini jelas bukan prestasi, melainkan pekerjaan rumah untuk pemerintah agar terus berbenah,” ujar bupati.

Olehnya itu, lanjut Sutinah, seluruh sektor harus masif dan berkontribusi dalam penanganan stunting khususnya di Kabupaten Mamuju.

“Waktu bulan puasa kemarin, melalui Dinas Ketahanan Pangan kita sudah melaunching pemberian bantuan bahan pangan bergizi untuk anak berisiko stunting yang isinya beras, kacang hijau, dan telur, disusul dengan program pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri,” imbuh bupati.

Kemudian dilanjutkan dengan meluncurkan program PMT tinggi protein berbahan pangan lokal yang dirangkaikan dengan evaluasi kelompok kerja operasional pembinaan pos pembinaan dan pelayanan terpadu (Pokjanal) Posyandu Kecamatan Mamuju dan Simboro.

Bupati menekankan kepada Pokjanal Posyandu agar proaktif memberikan pendampingan kepada ibu hamil yang terindikasi Kekurangan Energi Kronis (KEK) serta balita kurang gizi.

“Posyandu harus terus diperhatikan, jangan lagi ada Posyandu yang tidak terurus, sebab Posyandu merupakan lokus utama yang terintegrasi dalam menangani berbagai persoalan sosial dasar termasuk kesehatan, yang menjadi prioritas dalam menghadirkan Mamuju Keren,” ujar Sutinah.

Bupati berjanji akan menaikkan insentif kader Posyandu yang sebelumnya berkisar di angka Rp 40.000 menjadi Rp 200.000. “Dengan catatan para kader harus lebih giat dan benar-benar lebih rajin ke Posyandu,” kata Sitti Sutinah Suhardi. (ami/chm)

  • Bagikan