Momentum Perkuat Penanganan Stunting

  • Bagikan
Ketua TP PKK Sulbar Yulia Zubir Akmal memimpin rapat persiapan Hari Anak Nasional 2022 di Rujab Gubernur, Kamis 7 Juli 2022. Hadir pula Kadis P3AP2KB Sulbar Djamila. -- foto: idrus ipenk --

MAMUJU, SULBAREXPRESS – Hari Anak Nasional (HAN) merupakan agenda penting menguatkan kampanye pemenuhan hak dan perlindungan anak. Harus jadi momentum meningkatkan upaya penanganan stunting di Sulbar.

Menekan angka stunting masih menjadi salah satu fokus utama Pemprov Sulbar dalam bidang kesehatan. Provinsi ke-33 ini tergolong daerah dengan kasus kekurangan gizi anak yang masih tinggi.

Menyambut peringatan HAN 2022, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sulbar, kini mempersiapkan berbagai agenda untuk anak.

Demikian pemaparan Ketua TP PKK Sulbar Yulia Zubir Akmal dalam rapat persiapan peringatan HAN yang berlangsung di rumah jabatan gubernur, Kamis 7 Juli 2022.

“Agenda ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap anak-anak di Sulbar. Memberi inspirasi buat anak-anak kita. Kita ingin fokus untuk memikirkan apa yang akan kita lakukan untuk anak di Sulbar,” ucapnya usai memimpin rapat.

Generasi daerah ini harus pulih secara utuh. Termasuk segera bangkit pasca dilanda bencana gempa. Anak-anak Sulbar harus kembali ceria. Tidak larut dalam trauma bencana.

“Kita ingin bagaimana bisa mengembalikan kegembiraan anak pasca bencana bencana gempa. Sehingga dukungan dan kolaborasi seluruh pihak, penting untuk mensukseskan agenda anak ini,” paparnya.

Peringatan HAN 2022 Sulbar nantinya juga akan melibatkan anak-anak penyandang difabel. “Karena semua anak mempunyai kesempatan yang sama,” tegas Yulia Zubir Akmal.

Dia memaparkan, khsusus masalah stunting kini menjadi pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan secara bersinergi. Harus ‘dikeroyok’. Tidak cukup oleh pemerintah saja, tetapi secara gotong royong, melibatkan seluruh pihak terkait di daerah.

“Stunting itu menjadi pekerjaan kita bersama karena itu tidak bisa oleh satu dinas saja. Tetapi semua harus terlibat,” kata Yulia Zubir, menekankan.

Terutama dalam memberikan edukasi mulai dari persiapan menikah, saat hamil hingga intervensi gizi kepada anak dan mengawasi pola asuh orang tua kepada anak.

“Itu harus dimulai dari anak sejak dalam kandungan, sampai dilahirkan. Diharapkan anak dalam kandungan, orang tua sudah siap terutama dalam pemenuhan gizi,” papar Ketua PKK Sulbar.

Pernikahan dini juga harus menjadi perhatian bersama, sebab bisa berdampak pada kandungan ibu.

Sementara Kepala DP3AP2KB Sulbar Djamila mengatakan, momentum hari anak menjadi spirit dan tanggung jawab semua pihak. Sehingga dibutuhkan kolaborasi baik OPD, lembaga masyarakat termasuk perbankan untuk mendukung program tersebut.

“Ini juga menjadi ajang sosialisasi, karena masih banyak yang belum mengetahui tentang hari anak nasional. Kita ingin bagaimana anak ini kita berikan ruang hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi,” ucapnya.

Kadis P3AP2KB menambahkan, HAN akan dikemas sederhana namun efektif dalam berbagai kegiatan. “Rencananya selama dua hari. Puncaknya ada kegiatan Lomba menggambar, lomba menghafal surah pendek. Kita ingin memberikan kebahagiaan kepada anak-anak kita. Termasuk akan melibatkan anak difabel,” papar Djamila. (idr/chm)

  • Bagikan