Sitti Aisyah, Penjual Pentolan Keliling Berparas Cantik

  • Bagikan
Mbak Is, menjajakan pentolannya dengan cara berkeliling mengendarai motor. -- foto: ahmad gazali --

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Gerimis mengguyur Desa Riso, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polman, Sulbar. Cuaca itu tak menyurutkan semangat Mbak Is berkeliling berjualan pentolan. Padahal wilayah tersebut baru saja diterjang bencana alam banjir dan longsor, Sabtu 15 Oktober 2022 lalu.

Mengenakan hijab dan masker, Mbak Is mengitari wilayah Kecamatan Tapango. Dagangannya ditaruh dibagian belakang sepeda motornya.

Pentolannya dijual dengan harga yang terbilang murah, hanya Rp 1.000 untuk pentolan besar dan Rp 500 untuk yang kecil.

“Waktu banjir dan longsor di Desa Riso, saya tak sampai di sana, ” jelasnya saat ditemui di Desa Riso, saat melayani pembeli.

Jualan pentolan keliling telah dilakoni Mbak Is selama empat tahun. Rasa pentolannya enak dipadu sambal dan saus kacang, menjadikan jajanan Mbak Is sulit buat ditolak kelezatannya.

Keuntungan dari usahanya tersebut digunakan untuk membantu kebutuhan perekonomian keluarga. Mbak Is meraup untung rata-rata Rp 3 juta.

“Suami saya juga jualan pentolan keliling, tapi dia di bagian Kecamatan Wonomulyo. Sehari rata-rata saya dapat untung Rp 100.000 dari jualan pentolan,” bebernya.

Mbak Is bernama asli Sitti Aisyah itu, kelahiran tahun 1989. Ia berdarah Bugis-Jawa, berdomisili di Desa Banato Rejo, Kecamatan Tapango. Penjual pentolan berparas cantik ini tampak alami didukung warna kulit cerah, meski hanya dibalut make up sederhana.

Parasnya yang menawan jadi nilai tambah tersendiri baginya berjualan. “Saya jualan dari siang sampai sore. Biasanya sih ada cowok manggil-manggil mau beli, ternyata cuma nanya-nanya saja,” ujarnya tersenyum simpul.

Anak bungsu dari lima bersaudara ini hanya menempuh pendidikan sampai kelas III SMA. Sebab ia menikah di usia dini, saat masih berstatus sebagai siswa SMK Tapango. Kemudian ia tak lagj melanjutkan pendidikan usai nikah.

“Ayah saya hanya petani biasa, saya nikah umur 18 tahun, tapi tak berlangsung lama saya cerai, lalu saya nikah lagi, ini suami kedua,” tuturnya. (ali)

  • Bagikan